Grup Wa Elemen Mesin II – Elemen Mesin adalah bagian-bagian suatu konstruksi yang mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pen, pasak, poros, kopling, sabuk-pulli, rantai-sprocket, roda gigi dan sebagainya.
Prinsip-Prinsip Dasar Perencanaan Elemen Mesin
Perencanaan eleven mesin, pada dasarnya merupakan perencanaan bagian (komponen), yang direncanakan dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan mekanisme dari suatu mesin.
Dalam tahap-tahap perencanaan tersebut, pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memulai perencanaan eleven mesin meliputi :
- Jenis-jenis pembebanan yang direncanakan
- Jenis-jenis tegangan yang ditimbulkan akibat pembebanan tsb.
- Pemilhan bahan
- Bentuk dan ukuran bagian mesin yang direncanakan
- Gerakan atau kinematika dari bagian-bagian yang akan direncanakan.
- Penggunaan komponen Standard
- Mencerminkan suatu rasa keindahan (aspek estética)
- Hukum dan ekonoomis
- Keamanan operasi
- Pemeliharaan dan perawatan
Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut diatas, maka tahap-tahap perencanaan totalnya yaitu sbb :
- Menentukan kebutuhan
- Pemilihan mekanisme
- Beban mekanisme
- Pemilihan material
- Menentukan ukuran
- Modifikasi
- Gambar kerja
- Pembuatan dan kontrol koalitas
Yang dimaksud dengan tahap perencanaan tersebut diatas :
- Menentukan kebutuhan
Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan bagian-bagian yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
- Pemilihan mekanisme
Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari bagian mesin tersebut. Misalnya untuk memindahkan putaran poros keporos yang digerakan dipilih roda gigi payung.
- Beban mekanis
Berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan, beban-beban mekanis yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga didapat jenis-jenis pembebanan yang bekerja pada elemen tersebut.
- Pemilihan bahan (material)
Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan pemilihan bahan dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta tegangan yang terjadi.
Misalnya kekuatan direncanakan harus lebih kecil dari kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan kebutuhan.
- Menentukan ukuran
Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standart yang ada dalam standarisasi.
- Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila bagian mesin yang direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.
- Gambar Kerja
Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai, ukuran untuk pengambaran kerja didapat, baik gambar detail maupun gambar assemblynya.
- Pembuatan kontrol kualitas
Dengan gambar kerja dapat dibuat bagian-bagian mesin yang dibutuhkan, dengan mencatumkan persyaratan suaian, toleransi serta tanda pengerjaan, ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pembuatan suaian dengan yang diinginkan.
Dari penentuan suaian yang telah ditetapkan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman kontrol kualitas yang disyaratkan
Dasar Perhitungan dalam Perencanaan Elemen Mesin
Perhitungan pada perencanaan elemen mesin didasarkan pada teori-teori mekanika teknik dan kekuatan bahan.
Dasar-dasar mekanika teknik
- Gaya
Gaya adalah penyebab suatu gerak dan deformasi suatu benda atau aksi sebuah benda terhadap benda lain. Gaya adalah sebuah besaran vector yang mempunyai besar,arah, dan titik tangkap.
- Momen
Momen adalah sebuah gaya yang bermaksud untuk menggerakkan atau memutar benda.
- Kesetimbangan
Suatu benda kaku dikatakan dalam keadaan setimbang bila resultante (jumlah) gaya-gaya yang bekerja = 0 dan momen disetiap titik benda = 0.
Syarat kesetimbangan benda. Jika satu syarat tersebut tidak dipenuhi maka benda tersebut dikatakan tidak seimbang.
- Dasar-Dasar Kekuatan Bahan
Tegangan-tegangan yang akan terjadi dalam perencanaan elemen mesin adalah:
- Tegangan Tarik
Tegangan Tarik adalah tegangan yang disebabkan oleh gaya yang tegak lurus terhadap luas bidang gaya. dengan F = Gaya tarik A = Luas penampang bidang gaya.
- Tegangan Geser
Tegangan Geser adalah tegangan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja sejajar terhadap luas bidang gaya, dengan V= Gaya geser; A = Luas penampang bidang gaya.
- Tegangan Puntir
Tegangan puntir adalah tegangan yang terjadi disebabkan benda memuntir terhadap sumbunya, dengan Mp = Momen puntir dan Wp = Momen tahanan punter.
- Tegangan Bengkok
Tegangan bengkok adalah tegangan yang terjadi karena adanya momen yang menyebabkan benda mengalami lentur atau bengkok, dengan Mb = Momen bengkok dan Wb = Momen tahanan bengkok.
Berikut Link Grup WA Elemen Mesin II
Nah jika kita bahas mengenai Elemen Mesin ini tidak akan ada habisnya, mending kalian langsung saja bergabung dengan grup wa Elemen Mesin II, untuk memperdalam wawasan kalian mengenai Elemen Mesin.
Gabung grup wa Elemen Mesin II
Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Elemen Mesin II, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.