Komunitas Olahraga Di Cimahi – Kota Cimahi adalah sebuah kota yang berada di Jawa Barat, Indonesia. Sebelumnya kota ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung hingga ditetapkan sebagai kota administratif pada 29 Januari 1976 dan akhirnya ditetapkan sebagai kota pada 21 Juni 2001. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan.
PORLEMPIKA (Perkumpulan Olahraga Lempar Pisau dan Kapak)
Selama ini kita mengenal pisau sebagai salah satu alat untuk keperluan memasak. Pisau digunakan untuk memotong sayuran, mengiris daging atau ikan.
Selain untuk keperluan dapur, pisau juga digunakan oleh sebagian suku di Indonesia untuk keperluan berburu binatang atau menjaga diri dari gangguan orang jahat. Namun, ternyata ada juga pisau yang digunakan sebagai sarana berolahraga, namanya olahraga lempar pisau.
Nah, kalau bicara soal olahraga, tentu menarik. Selain bisa membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, juga bisa membuat kita bahagia. Lantas, mengapa kita tidak melakukannya?
Kali ini saya akan ajak Anda berkenalan dengan sebuah komunitas olahraga lempar pisau di Kota Cimahi, namanya PORLEMPIKA yaitu singkatan dari Perkumpulan Olahraga Lempar Pisau dan Kapak.
Mungkin nama ini masih kurang familier di telinga Anda. Hal ini wajar karena keberadaannya di Kota Cimahi terbilang masih relatif baru sehingga belum banyak orang yang mengenalnya.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 23 April 2022, saya menemui Kang Dudi Kurniawan, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Cimahi PORLEMPIKA. Kami bincang-bincang seputar olahraga yang cukup menguji adrenalin ini.
Awalnya saya beranggapan bahwa olahraga melempar pisau dan kapak ini mudah dan tidak perlu memakai aturan atau teknik tertentu.
Bisa jadi pemikiran ini terjadi karena saya menganggap bahwa kegiatan melempar adalah sebuah gerakan alamiah yang sudah terbiasa kita lakukan sejak kecil.
Namun kenyatannya, setelah saya praktikkan sendiri ternyata tidak mudah. Saya sudah mencobanya berulang kali dan hasilnya selalu gagal.
Menurut Kang Dudi, melempar pisau dan kampak harus dilakukan dengan aturan dan teknik yang benar.
Kalau dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai aturan maka hasilnya memuaskan. Lemparan jadi tepat sasaran, sekaligus membuat otot tetap terjaga dan tidak kita tidak mengalami cedera. Lebih baik lagi kalau dilakukan pemanasan sebelum latihan melempar.
Sejarah Lahirnya PORLEMPIKA
Berbicara tentang sejarah berdirinya PORLEMPIKA, Kang Dudi bercerita kalau dulu ada sekumpulan anak-anak Fakultas Seni Rupa ITB yang hobi melempar pisau. Pelopornya adalah Kang Ellen Ramlan, S.Sn., salah seorang mahasiswa Fakultas Seni Rupa ITB Angkatan 1988.
Pada 2010, Kang Ramlan dan teman-temannya membuat sebuah komunitas di kampusnya dengan nama D’ Lempar Pisau Indonesia atau disingkat D’ LEMPIS.
“Awalnya mereka belum menggunakan kapak, cuma pisau saja. Itu pun dengan menggunakan pisau seadanya. Ada pisau dapur, ya lempar saja pakai pisau dapur. Ada sangkur, ya lempar saja pakai sangkur. Pokoknya pisau apa saja dipakai sebagai sarana menyalurkan hobi mereka,” ungkap Kang Dudi sambil tersenyum.
Kemudian para anggota D’ LEMPIS rutin menggunakan sangkur dan bayonet milik TNI AD untuk kegiatan olahraga melempar pisau. Lambat laun jumlah penggemar olahraga ini semakin banyak dan terus berkembang pesat. Markas D’ LEMPIS selalu berpindah-pindah.
Sekarang mereka biasa kumpul di SOR HOKI, dekat GOR Citra, Jalan Cikutra, Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Anggota D’ LEMPIS sebenarnya sudah ada dan menyebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan, sudah mendunia. Ada anggotanya yang berasal dari Rusia, Amerika, dan beberapa negara Eropah. Mereka pernah berkunjung ke Indonesia dan tertarik dengan olahraga ini.
“Bukan berarti olahraga semacam ini tidak ada di negara mereka, tetapi mereka tertarik karena keanggotaannya.
Ternyata di Indonesia itu membuat sebuah organisasi itu sangat mudah dan cepat. Pengumpulan massanya beda. Di luar negeri mungkin karena mindset-nya sudah modern, jadi susah kalau mau bikin klub,” ungkap Kang Dudi.
Kemudian pada 24 September 2017 terbentuk PORLEMPIKA yang terdiri dari beberapa klub yang ada beberapa provinsi. Saat ini sudah terdaftar 12 Pengurus Cabang (Pengcab) PORLEMPIKA tingkat provinsi, mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sampai paling Timur yaitu Bali dan Sulawesi.
Saat ini PORLEMPIKA sudah terdaftar untuk ikut ekshibisi Porda dan PON pada November 2022. Namun, secara resmi belum masuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“PORLEMPIKA belum masuk KONI, tapi sudah disiapkan kuota untuk ikut ekshibisi di tahun ini. KONI sendiri sudah mendaftarkan PORLEMPIKA ini menjadi sebuah cabang olahraga, tapi kan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga semuanya harus dilakukan secara bertahap,” ujar Kang Dudi.
- Teknik Melempar Pisau dan Kapak
Lempar pisau dan kapak bukan hanya sekedar olahraga, tetapi memiiki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Selain itu, mampu melatih mental dan kepercayaan diri.
Menurut Kang Dudi, ada tiga teknik dalam olahraga lempar pisau dan kapak yaitu: 1) Teknik Full Spin (lemparan dengan putaran penuh); 2) Teknik Half Spin (lemparan dengan setengah putaran), dan; 3) Teknik Not Spin (tidak berputar atau lurus). Teknik yang terakhir dianggap yang paling sulit.
Setiap teknik yang digunakan memiliki perbedaan masing-masing, baik dari cara memegang pisau/kapak dan jarak lemparan, maupun dari jenis dan panjang pisau/kapak yang digunakan.
Dalam Teknik Full Spin, pisau dipegang bergantian antara jarak genap dengan jarak ganjil. Pada jarak genap, pisau dipegang pada bagian bilahnya. Cara memegangnya pun beragam.
“Ada yang hammer, ada juga yang memegang seperti orang yang sedang bersalaman. Sementara dalam jarak yang ganjil, seperti tiga meter, lima atau tujuh meter, itu dipegang pada bagian handle-nya. Cara menggunakannya sama dengan jarak pada genap meter,” ungkap Kang Dudi.
Kemudian, dalam menerapkan Teknik No Spin, pisau yang digunakan lebih pendek dengan panjang 25 Cm. Kunci penguasaan teknik lempar pisau adalah fokus dan konsisten.
Pada penerapan Teknik Full Spin, hal yang perlu dikuasai adalah konsisten, grip, jarak, gestur badan, dan titik lempar. Jika terjadi perubahan maka hasilnya pasti terlihat berbeda. Pada teknik lempar pisau yang lain pun dituntut adanya konsistensi. Hal lain yang perlu diperhatkan adalah faktor psikis. Jika dalam kondisi stabil dan sehat, sudah dipastikan hasilnya akan lebih baik.
- PORLEMPIKA Hadir di Kota Cimahi
PORLEMPIKA ternyata sudah hadir di Cimahi sejak 2019. Saat ini ada beberapa klub lempar pisau dan kapak yang dinaungi oleh PORLEMPIKA, di antaranya adalah komunitas lempar pisau dan kapak Cimahi Throwing Club, Baros Knife Throwing, Brokai.
Menurut Kang Dudi, Klub Brokai merupakan anggota PORLEMPIKA termuda. Klub ini berdiri pada awal 2022 dan bermarkas persis di dekat Cimahi Mall yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Cimahi. Klub Brokai beranggotakan anak-anak muda berusia di bawah 15 tahun dan di bawah 18 tahun.
“Meskipun Brokai baru berdiri, tetapi sudah menjadi kebanggaan orang Cimahi dan Pemprov Jabar. Karena ketika ada kejurnas PORLEMPIKA pertama di Indonesia yang berlangsung di Kota Cimahi dan dihadiri oleh 12 provinsi. Ternyata atlit-atlit Brokai bisa bersaing dengan atlit-atlit senior lainnya,” ungkap Kang Dudi.
Ketua Pengcab Kota Cimahi PORLEMPIKA tersebut menyebutkan bahwa ada dua wanita anggota Brokai yang mengikuti pertandingan kelas Full Spin untuk remaja usia di bawah 18 tahun. Kedua wanita tersebut masing-masing mendapatkan medali perak dan medali perunggu.
Bagi warga Kota Cimahi yang berminat gabung dalam klub olahraga lempar pisau dan kapak, bisa mendaftar dan hadir di klub Brokai dengan persayaratan sebagai berikut:
- Bersedia menggunakan sepatu selama melaksanakan latihan;
- Mengisi formulir pendaftaran;
- Tidak dipungut uang pendaftaran alias gratis;
- Latihan setiap Selasa dan Kamis pukul 15.00 WIB s.d. selesai.
“Buat anak muda sekarang yang aktivitasnya banyak menggunakan gadget, dengan ikut olahraga lempar pisau dan kapak ini bisa menguatkan otot motorik otak. Semakin banyak latihan maka otot motorik akan semakin terasah.
Kebetulan atlit-atlit dari Kota Cimahi itu masih kurang. Oleh karena itu kami mengajak anak-anak muda yang berumur di bawah 18 tahun (SMP klas 1 – SMA klas 3) untuk mendaftar. Peserta umum juga boleh, datang saja ke sini,” ajak Kang Dudi dengan ramah.
Komunitas Ani Jack Aerobik
Olah raga senam Aerobik mulai digemari oleh berbagai lapisan, baik anak muda, ibu rumah tangga bahkan Ibu-ibu paruh baya.
Cimahi merupakan kota yang memiliki komunitas senam aerobik yang cukup banyak, salah satu dari sekian banyak komunitas senam Aerobik,adalah komunitas senam Aerobik “Ani Jack Aerobik” yang beralamat di jalan pojok selatan,RT 02- RW 07 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Komunitas Ani Jack Aerobik, merupakan komunitas Senam Aerobik yang didirikan oleh suami Istri, yakni Teteh Ani Mulyani dan Kang Supriyadi atau lebih akrab disapa Kang Jack, komunitas Ani Jack Aerobik memiliki jadwal di beberapa titik diantaranya, hari rabu jam 07 sampai dengan selesai bertempat di Sangkuriang Cimahi.
Untuk hari sabtu jam 07 pagi sampai selesai bertempat di Alun-alun Cimahi dan terakhir di Plaza Rakyat Pemkot Cimahi, hari minggu jam 07 sampai dengan selesai.
Usai kegiatan Areobik di Plaza Rakyat Pemkot Cimahi, Coach atau pelatih merangkap ketua, Ani Jack Aerobik, Teteh Ani Mulyani, mengajak Masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan senam Aerobik ini, agar badan menjadi sehat dan bugar
Karena dalam satu minggu masyarakat melaksanakan rutinitas, maka di hari minggu ini masyarakat diajak untuk melaksanakan olah raga Aerobik bersama di Plaza Rakyat Pemkot Cimahi ini.
“Aerobik ini mengajak untuk bugar, berbudaya dan selalu kompak agar sehat untuk masyarakat, ada beberapa Spot atau tempat kami melakukan kegiatan yang pertama di hari rabu jam 07 pagi di Sangkuriang lalu di hari sabtu bertempat di Alun-alun Cimahi jam 07 pagi juga dan yang terakhir di Plaza Rakyat Pemkot Cimahi jam 07.00 sampai selesai,”Jelasnya.
Sementara ditempat yang sama Wakil ketua Ani Jack Aerobik, Kang Supriadi atau lebih sering dipanggil Kang Jack, mengajak seluruh warga untuk bergabung mengikuti senam aerobik, dengan mendaftar dikantornya yang berada di Jalan Pojok selatan RT 02-RW 07 Kelurahan Setjamanah Kecamatan Cimahi Tengah,Kota Cimahi.
Kami mengajak kepada warga Kota Cimahi untuk bergabung, sesuai dengan Misi kami, “Bersama Masyarakat, Batur Jadikeun Dulur, Kita jadikan Ajang Silaturahmi di senam aerobik Cimahi,” terangnya.
Diutarakan juga bahwa dirinya juga sebagai pemerhati lingkungan, yang tergabung dalam Yayasan S3, bergerak dalam bidang pemusnahan sampah dengan tekhnologi.
Dia katakan, bahwa di yayasan tersebut akan membuat mesin minim limbah (Insenator), kemudian untuk bahan baku didatangkan dari Singapura, untuk langkah awal di dua minggu kedepan akan dilaksanakan kegiatannya di pasar Antri Cimahi.
Yayasan S3 yang berada di jalan Usman Dhomiri, RT 05/ RW 19 Kelurahan Padasuka, kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, dengan susunan pengurus sebagai Ketua Yayasan S3 Dede Surahman, Staf Ahli yang ikut mendukung adalah Profesor Roni dan Seorang Sarjana Tekhnik lulusan Jerman, yakni H.Dudu Abdulah, tersebut akan eksis dalam bidang pengelolaan sampah.
Demikianlah pembahasan mengenai komunitas olahraga di Cimahi. Semoga berguna untuk kita semua, sekian terima kasih.