Contoh Rencana Pembelajaran Deep Learning TIK Kelas IX

Rencana Pembelajaran Deep Learning TIK Kelas IX

Rencana Pembelajaran Deep Learning TIK Kelas IXEra kecerdasan buatan (AI) bukan lagi fiksi ilmiah. Dari filter foto di media sosial, rekomendasi video di YouTube, hingga asisten virtual, AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 

Sebagai pendidik, tugas kita adalah memastikan siswa tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga memahami cara kerja di baliknya. Salah satu konsep paling mutakhir dalam AI adalah Deep Learning.

Meskipun terdengar rumit, pengenalan konsep deep learning bisa disederhanakan dan disajikan dengan cara yang menarik bagi siswa kelas IX. 

Tujuannya bukan untuk membuat mereka menjadi programmer ahli, melainkan untuk menumbuhkan literasi digital yang mendalam, memicu rasa ingin tahu, dan mendorong daya kritis terhadap teknologi di sekitar mereka.

Rencana Pembelajaran Deep Learning TIK Kelas IX

Berikut adalah kerangka rencana pembelajaran sederhana yang bisa diterapkan dalam dua pertemuan.

Mengapa Mengajarkan Deep Learning di Tingkat SMP?

  1. Membuka Wawasan: Siswa akan memahami bahwa di balik fitur-fitur canggih yang mereka gunakan sehari-hari, ada sistem yang kompleks dan cerdas. Ini memberikan apresiasi lebih terhadap teknologi.
  2. Literasi Digital Mendalam: Dengan memahami cara kerja AI, siswa dapat menjadi pengguna yang lebih bijak. Mereka bisa mulai memikirkan isu seperti privasi data, bias algoritma, dan dampak AI pada masa depan pekerjaan.
  3. Memantik Minat: Pengenalan topik ini bisa menjadi pemicu bagi sebagian siswa untuk mendalami bidang IT, sains data, atau rekayasa perangkat lunak di jenjang pendidikan selanjutnya.

Rencana Pembelajaran Inti (Dua Pertemuan)

Pertemuan 1: Memahami Konsep Dasar AI dan Deep Learning

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara AI (Artificial Intelligence), Machine Learning, dan Deep Learning.
  • Siswa dapat mengidentifikasi contoh-contoh deep learning dalam kehidupan sehari-hari.

Materi:

  • Perkenalan (10 menit): Mulailah dengan pertanyaan provokatif. Contoh: “Bagaimana HP kalian bisa mengenali wajah atau sidik jari kalian?”
  • Penjelasan Konsep (25 menit):
    • Gunakan analogi yang sederhana dan visual.
    • AI (Kecerdasan Buatan): Bayangkan ini sebagai “otak buatan”. Tujuannya adalah membuat mesin bertindak cerdas seperti manusia.
    • Machine Learning (Pembelajaran Mesin): Ini adalah salah satu cara agar AI bisa cerdas. Mirip seperti kita mengajari anak-anak dengan memberikan contoh. Mesin belajar dari data, bukan dari perintah kaku.
    • Deep Learning: Ini adalah cara belajar yang lebih canggih dari machine learning. Bayangkan ini seperti otak dengan banyak lapisan (layer) neuron. Setiap lapisan bertugas mengidentifikasi fitur yang berbeda. Misal, lapisan pertama mengenali garis, lapisan kedua mengenali bentuk, dan seterusnya, hingga lapisan terakhir bisa mengenali “wajah”.
  • Studi Kasus (15 menit): Tunjukkan video singkat atau berikan contoh nyata:
    • Pengenalan objek pada Google Lens.
    • Sistem rekomendasi film di Netflix.
    • Mobil tanpa pengemudi.
  • Diskusi dan Tugas (15 menit): Bagilah siswa menjadi kelompok dan minta mereka mencari 2-3 contoh lain dari deep learning yang mereka temukan di aplikasi sehari-hari.

Pertemuan 2: Praktikum Sederhana dan Implikasi Etis

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa mampu melakukan praktikum sederhana untuk melatih model deep learning tanpa coding.
  • Siswa dapat berdiskusi tentang dampak positif dan negatif AI dalam masyarakat.

Materi:

  • Praktikum Menggunakan Teachable Machine (30 menit):
    • Kenalkan situs web Teachable Machine dari Google. Alat ini memungkinkan siapa saja melatih model deep learning sederhana (pengenalan gambar, suara, atau pose) hanya dengan mengunggah contoh data.
    • Langkah-langkah:
      1. Ajak siswa membuat proyek baru (misal: pengenalan gambar).
      2. Ajak mereka membuat dua “kelas” atau kategori (misal: “botol minum” dan “pensil”).
      3. Ajak mereka mengumpulkan data dengan mengambil foto menggunakan webcam mereka (misal: 20 foto botol minum dan 20 foto pensil).
      4. Tekan tombol “Train Model”. Siswa akan melihat bagaimana model belajar.
      5. Setelah selesai, minta mereka menguji model dengan objek lain.
  • Diskusi Kritis dan Kesimpulan (30 menit):
    • Setelah mencoba praktikum, ajak siswa berdiskusi tentang:
  • Bias Data: “Bagaimana jika semua foto yang kalian berikan hanya pensil warna merah? Apa yang akan terjadi jika kalian menunjukkan pensil warna biru?” (Model mungkin tidak mengenalinya, menunjukkan pentingnya data yang beragam).
  • Dampak Sosial: “Bagaimana AI bisa membantu pekerjaan manusia? Tapi, apa risikonya? Apakah suatu hari AI akan mengambil alih pekerjaan kita?”
  • Kesimpulan Guru: Tekankan bahwa deep learning adalah alat yang kuat. Seperti pisau, ia bisa digunakan untuk hal baik atau buruk. Penting bagi mereka untuk memahami dan menggunakannya secara bijak.

Materi dan Alat Pendukung

  • Perangkat: Komputer atau laptop dengan webcam dan koneksi internet yang stabil.
  • Sumber Daya:
    • Situs web Google Teachable Machine (https://teachablemachine.withgoogle.com/).
    • Video YouTube sederhana yang menjelaskan AI dan deep learning dengan visual yang menarik.
    • Infografis yang membedakan AI, Machine Learning, dan Deep Learning.

Identitas Pembelajaran

  • Mata Pelajaran: Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
  • Kelas/Semester: IX (Sembilan) / Semester 1 atau 2
  • Alokasi Waktu: 4 × Pertemuan (@2 JP = 8 Jam Pelajaran)
  • Materi Pokok: Pengenalan Kecerdasan Buatan dan Deep Learning
  • Kompetensi Dasar:
    • Memahami konsep dasar kecerdasan buatan (AI) dan deep learning.
    • Menerapkan prinsip dasar deep learning dalam pemecahan masalah sederhana.
    • Menggunakan tools sederhana untuk eksplorasi deep learning.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian kecerdasan buatan (AI) dan deep learning.
  2. Memahami peran neural network dalam deep learning.
  3. Mengidentifikasi contoh penerapan deep learning dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mempraktikkan pembuatan model sederhana menggunakan platform berbasis AI (seperti Teachable Machine atau Google Colab).

Materi Pembelajaran

Pertemuan 1: Pengenalan Kecerdasan Buatan dan Deep Learning

  • Definisi AI dan deep learning.
  • Perbedaan machine learning dan deep learning.
  • Contoh penerapan deep learning (pengenalan gambar, suara, teks).
  • Diskusi: Dampak AI di masa depan.

Pertemuan 2: Konsep Dasar Neural Network

  • Pengertian neural network dan cara kerjanya.
  • Lapisan input, hidden layer, dan output.
  • Contoh sederhana pengenalan pola (misal: klasifikasi gambar kucing vs anjing).
  • Demonstrasi visual neural network menggunakan simulator online.

Pertemuan 3: Praktik Sederhana Deep Learning

  • Pengenalan tools seperti Teachable Machine (Google) atau TensorFlow Playground.
  • Praktik membuat model klasifikasi gambar atau suara.
  • Analisis hasil prediksi model.

Pertemuan 4: Proyek Kecil dan Presentasi

  • Siswa dibagi kelompok untuk membuat proyek sederhana (misal: deteksi ekspresi wajah atau pengenalan objek).
  • Presentasi hasil proyek dan refleksi pembelajaran.

Metode Pembelajaran

  • Ceramah interaktif (penjelasan konsep).
  • Diskusi kelompok (analisis kasus AI).
  • Praktik langsung menggunakan tools berbasis web.
  • Project-based learning (pembuatan model sederhana).

Media dan Sumber Belajar

  • Media:
  • Sumber Belajar:
    • Buku TIK Kelas IX terkait AI.
    • Artikel tentang perkembangan deep learning.

Penilaian

  1. Pengetahuan (Kuis) → Pemahaman konsep AI dan deep learning.
  2. Keterampilan (Praktik) → Keaktifan dalam menggunakan tools.
  3. Sikap (Diskusi) → Partisipasi dalam analisis kasus.
  4. Proyek Akhir → Presentasi model deep learning sederhana.

Dengan pendekatan yang praktis, interaktif, dan berorientasi pada pemahaman konsep, pembelajaran tentang deep learning di kelas IX TIK tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. 

Justru, ini akan menjadi pengalaman yang membuka mata, menginspirasi, dan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga digital yang cerdas dan kritis di masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat !!!   

Leave a Comment