Rencana Pembelajaran Deep Learning PAI Kelas IX – Rencana pembelajaran (Modul) deep learning untuk PAI (Pendidikan Agama Islam) Kelas IX bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman konsep yang komprehensif, bukan sekadar hafalan, serta penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran Deep Learning:
- Memahami Konsep PAI: Siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep-konsep dasar dalam PAI.
- Menerapkan Nilai-Nilai Islam: Siswa mampu mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengembangkan Keterampilan: Siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
- Membentuk Karakter: Siswa memiliki akhlak yang mulia dan sikap moderat dalam beragama.
Rencana Pembelajaran Deep Learning Learning PAI Kelas IX
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : ………………………………………………….
Nama Penyusun : ………………………………………………….
Mata Pelajaran : ………………………………………………….
Kelas / Fase / Semester : ………………………………………………….
Alokasi Waktu : ………………………………………………….
Tahun Pelajaran : ………………………………………………….
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
- Pengetahuan Awal : Peserta didik memiliki pengetahuan dasar tentang membaca Al-Qur’an, mengetahui rukun iman, dan memahami bahwa belajar adalah kewajiban seorang pelajar.
- Minat : Peserta didik memiliki minat terhadap kisah-kisah inspiratif orang sukses, penggunaan teknologi untuk belajar, dan diskusi kelompok.
- Latar Belakang : Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan tingkat pemahaman dan pengamalan agama yang bervariasi.
- Kebutuhan Belajar :
Visual: Membutuhkan infografis, video biografi cendekiawan muslim, dan paparan materi yang menarik secara visual.
Auditori: Membutuhkan lantunan ayat Al-Qur’an (murattal), penjelasan lisan dari guru, dan diskusi kelompok untuk bertukar gagasan.
Kinestetik: Membutuhkan aktivitas praktik seperti menulis kaligrafi, simulasi tutor sebaya dalam membaca Al-Qur’an, dan membuat proyek paparan.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai
Konseptual: Memahami keutamaan dan kewajiban mencari ilmu menurut Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 dan Q.S. az-Zumar [39]: 9, serta hadis terkait. Memahami bahwa Allah Swt. akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu.
Prosedural: Mampu membaca, menghafal, dan menulis Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 dan Q.S. az-Zumar [39]: 9 sesuai kaidah tajwid, khususnya hukum waqaf. Mampu membuat paparan biografi seorang cendekiawan muslim.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena menghubungkan langsung antara semangat belajar di sekolah dengan janji kesuksesan (dunia dan akhirat) dari Allah Swt. serta memberikan teladan dari para ilmuwan muslim yang karyanya masih bermanfaat hingga kini.
Tingkat Kesulitan: Sedang. Peserta didik perlu bimbingan dalam memahami tafsir ayat dan mengaplikasikan perilaku semangat mencari ilmu secara konsisten.
Struktur Materi: Dimulai dari motivasi, dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadis), pemahaman tajwid, analisis kandungan ayat, hingga penerapan perilaku dan meneladani tokoh.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Meyakini janji Allah dan berdoa memohon ilmu yang bermanfaat.
Bernalar Kritis: Menganalisis kandungan ayat dan hadis, serta menghubungkannya dengan fenomena perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.
Kreativitas: Membuat paparan biografi cendekiawan muslim dalam berbagai bentuk (poster, video singkat, presentasi).
Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja sama dalam kelompok untuk diskusi, tutor sebaya membaca Al-Qur’an, dan menyelesaikan proyek.
Kemandirian: Mempelajari biografi tokoh secara mandiri dan melakukan refleksi diri terhadap kebiasaan belajar.
Kepedulian: Memberi kelapangan dan membantu teman dalam majelis ilmu (kelas).
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Peserta didik meyakini bahwa mencari ilmu adalah perintah Allah Swt. dan wujud ibadah, serta membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar.
Kewargaan: Memahami bahwa ilmu pengetahuan yang dikuasai harus digunakan untuk kemajuan bangsa dan negara, meneladani cendekiawan muslim yang berkontribusi pada peradaban.
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis makna tersurat dan tersirat dari ayat dan hadis tentang ilmu, serta membandingkan semangat ilmuwan muslim masa lalu dengan tantangan saat ini.
Kreativitas: Peserta didik menghasilkan karya (paparan biografi) yang informatif dan menarik sebagai produk pembelajaran.
Kolaborasi: Peserta didik aktif bekerja sama dalam kelompok, saling memberikan masukan, dan menjadi tutor bagi temannya.
Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dalam mencari sumber belajar tambahan dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas individu.
Kesehatan: Memahami bahwa ilmu (termasuk ilmu kesehatan) penting untuk menjaga karunia fisik dari Allah Swt.
Komunikasi: Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dan karya kelompok di depan kelas dengan bahasa yang baik dan santun.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada akhir Fase D, murid memiliki kemampuan sebagai berikut.
- Al-Qur’an Hadis
Memahami ayat Al-Qur’an dan hadis tentang pentingnya iman, takwa, toleransi, cinta tanah air, semangat keilmuan dan sabar dalam menghadapi musibah dan ujian.
- Akidah
Memahami rukun iman dan hal-hal yang dapat meneguhkan iman.
- Akhlak
Memahami ikhlas, bersyukur kepada Allah Swt., cinta rasul, husnuzan, kasih sayang kepada sesama dan lingkungan alam.
- Fikih
Memahami ketentuan sujud, salat, kewajiban terhadap jenazah, haji dan umrah, penyembelihan hewan, kurban, akikah, dan rukhsah dalam perspektif mazhab fikih.
- Sejarah Peradaban Islam
Memahami peradaban Bani Umayyah, Abbasiyyah, Fatimiyah, Turki Usmani, Syafawi, dan Mughal.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
Bahasa Indonesia: Memahami dan membuat pantun, menulis narasi biografi, dan presentasi.
Sejarah: Mempelajari sejarah kehidupan dan kontribusi para cendekiawan muslim.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Mencari informasi dari sumber digital, membuat presentasi atau konten digital.
Seni Budaya: Membuat kaligrafi atau poster.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membaca dan menjelaskan hukum bacaan waqaf dalam Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 dan Q.S. az-Zumar [39]: 9, serta menjelaskan kandungan global kedua ayat tersebut tentang keutamaan orang berilmu.
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Belajar dari K-Pop: Kerja Keras dan Disiplin Mencapai Sukses” (Menghubungkan semangat mencari ilmu dengan etos kerja idola remaja).
Jadi Content Creator Sukses dengan Ilmu: Belajar dari Biografi Ilmuwan Muslim”.
Adab di Majelis Ilmu: dari Kelas Tatap Muka sampai Ruang Virtual (Zoom/Google Meet)”.
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
Praktik Pedagogik
- Model Pembelajaran: Discovery Learning, Project-Based Learning (PjBL)
- Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
Mindful Learning: Peserta didik diajak untuk tafakur (merenung) tentang pesatnya kemajuan teknologi sebagai buah dari ilmu pengetahuan. Melakukan refleksi diri (muhasabah) terhadap kebiasaan belajar.
Meaningful Learning: Menghubungkan ayat Al-Qur’an tentang ilmu dengan cita-cita dan harapan masa depan peserta didik. Mempelajari biografi ilmuwan muslim sebagai teladan nyata.
Joyful Learning: Pembelajaran dilakukan melalui diskusi kelompok yang dinamis, permainan (kuis), tutor sebaya, dan pembuatan proyek kreatif yang disukai peserta didik.
- Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, Peer Tutoring (Tutor Sebaya).
- Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Diferensiasi Konten: Menyediakan sumber belajar yang beragam (buku teks, artikel online, video biografi) sesuai minat peserta didik.
Diferensiasi Proses: Peserta didik dapat bekerja secara individu, berpasangan, atau kelompok. Guru memberikan bimbingan yang berbeda sesuai tingkat pemahaman peserta didik (misalnya, bimbingan intensif bagi yang belum lancar membaca Al-Qur’an).
Diferensiasi Produk: Peserta didik diberi kebebasan untuk membuat paparan biografi dalam bentuk yang diminati (misalnya poster digital, video singkat ala TikTok, presentasi Power Point, atau tulisan naratif).
Kemitraan Pembelajaran
- Lingkungan Sekolah: Berkolaborasi dengan guru TIK untuk proyek digital, dan guru Sejarah untuk materi cendekiawan muslim. Memanfaatkan perpustakaan sekolah.
- Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Menghadirkan narasumber (misal: alumni yang sukses, tokoh masyarakat yang berpendidikan) untuk berbagi
- pengalaman tentang pentingnya ilmu.
Lingkungan Belajar
Ruang Fisik: Penataan tempat duduk yang fleksibel (bentuk U, kelompok) untuk mendukung diskusi, Menempelkan poster-poster kaligrafi ayat tentang ilmu dan gambar cendekiawan muslim di dinding kelas.
Ruang Virtual:
Menggunakan Learning Management System (LMS) atau Google Classroom untuk pengumpulan tugas dan materi tambahan, Membuat grup WhatsApp kelas untuk diskusi dan informasi cepat.
Budaya Belajar: Menciptakan suasana kelas yang saling menghargai pendapat,Membiasakan untuk bertanya jika tidak paham (“Malu bertanya, sesat di jalan”), Memberikan apresiasi terhadap setiap usaha dan kemajuan peserta didik.
Pemanfaatan Digital
Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Menganjurkan peserta didik mengakses situs seperti Wikipedia, Britannica, atau situs biografi Islam untuk riset proyek.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di LMS atau kolom komentar di Google Classroom untuk diskusi di luar jam pelajaran.
Penilaian Daring: Menggunakan platform seperti Quizizz atau Google Forms untuk kuis formatif.
Media Presentasi Digital: Peserta didik menggunakan Canva, PowerPoint, atau aplikasi video editor untuk menyajikan hasil proyek.
Media Publikasi Digital: Hasil karya terbaik peserta didik dipublikasikan di media sosial sekolah atau mading digital.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Topik : Keutamaan Orang Berilmu dalam Al-Qur’an
- KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Pembukaan: Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, dan menanyakan kabar peserta didik (Mindful).
Apersepsi: Guru menampilkan gambar perkembangan teknologi (misal: dari surat ke smartphone) dan bertanya, “Apa yang membuat semua kemajuan ini mungkin terjadi?” (Jawaban diarahkan ke “ilmu pengetahuan”).
Motivasi: Guru membacakan “Pantun Islami” dari buku teks dan mengajak peserta didik mendiskusikan pesannya (Joyful).
Penyampaian Tujuan: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.
- KEGIATAN INTI (90 MENIT)
Mengamati (Discovery Learning): Guru meminta peserta didik membuka buku teks BAB 1 dan mengamati Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 dan Q.S. az-Zumar [39]: 9.
Menanya: Guru memantik pertanyaan: “Apa pesan utama dari kedua ayat tersebut?”, “Tanda baca apa saja yang kalian lihat yang fungsinya untuk berhenti sejenak?”.
Mengeksplorasi (Peer Tutoring): Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok memilih satu tutor yang paling fasih bacaannya (Aktivitas 3 di buku). (Meaningful, Joyful).
Tutor memberikan contoh bacaan, diikuti oleh anggota lain.
Guru berkeliling memberikan bimbingan, terutama pada kelompok yang membutuhkan.
Mengasosiasi: Guru menjelaskan tentang hukum bacaan tanda waqaf (Waqaf Lazim, Jaiz, Saktah, dll.) menggunakan infografis dari buku teks. Peserta didik kemudian mencari contoh tanda waqaf pada kedua ayat tersebut (Aktivitas 4).
Mengomunikasikan: Setiap kelompok secara bergantian membacakan ayat-ayat tersebut di depan kelas. Guru dan kelompok lain memberikan apresiasi dan masukan.
Diskusi: Guru memandu diskusi kelas untuk menyimpulkan kandungan global kedua ayat, yaitu janji Allah untuk mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu.
- KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Refleksi: Guru bertanya, “Apa hal baru yang kalian pelajari hari ini tentang membaca Al-Qur’an?”, “Bagaimana perasaan kalian setelah tahu janji Allah bagi penuntut ilmu?”.
Rangkuman: Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang keutamaan ilmu dan hukum waqaf.
Tindak Lanjut: Guru memberikan tugas untuk mulai menghafal Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 di rumah.
Penutup: Salam dan doa.
G. ASESMEN PEMBELAJARAN
Asesmen Diagnostik
Tanya Jawab: Di awal pertemuan pertama, guru bertanya: “Menurut kalian, mengapa kita harus belajar?”, “Siapa yang tahu ayat Al-Qur’an tentang perintah belajar?”.
Kuis Singkat: Kuis 3 soal di awal bab untuk mengukur pengetahuan awal: 1. Apa hukum mencari ilmu bagi muslim? 2. Sebutkan satu contoh adab kepada guru! 3. Apa beda orang berilmu dan tidak berilmu?
Asesmen Formatif
Tanya Jawab: Seputar materi yang sedang dibahas, seperti “Apa arti dari lafaz ‘darajāt’ dalam Q.S. al-Mujadilah [58]: 11?”
Diskusi Kelompok: Penilaian keaktifan, kemampuan berpendapat, dan kerja sama saat diskusi kelompok pada setiap pertemuan.
Observasi: Guru mengamati kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an (saat peer tutoring) dan sikap saat berdiskusi.
Asesmen Sumatif
Produk (Proyek): Paparan Biografi: Penilaian akhir terhadap karya biografi cendekiawan muslim (kelengkapan isi, kreativitas, kejelasan informasi).
Kriteria Penilaian: Relevansi konten, keakuratan data, kreativitas penyajian, dan sumber yang digunakan.
Praktik (Kinerja): Hafalan Ayat dan Hadis: Penilaian hafalan Q.S. al-Mujadilah [58]: 11 dan hadis tentang menuntut ilmu beserta artinya.
Presentasi Kelompok: Penilaian kemampuan komunikasi, penguasaan materi, dan kerja sama saat presentasi proyek.
Tes Tertulis: Tes akhir bab untuk mengukur pemahaman konseptual peserta didik terhadap keseluruhan materi
Contoh Tes Tertulis :
Pilihan Ganda
- Berdasarkan Q.S. al-Mujadilah [58]: 11, Allah Swt. akan meninggikan derajat dua golongan, yaitu orang-orang yang…
A. bersyukur dan bertawakal
B. bertakwa dan sabar
C. berikhtiar dan berdoa
D. beriman dan berilmu - Ketika membaca Al-Qur’an dan menjumpai tanda waqaf ( ە ), maka yang harus dilakukan adalah…
A. Harus berhenti
B. Lebih baik berhenti
C. Boleh berhenti atau lanjut
D. Berhenti sejenak tanpa mengambil napas - Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Pernyataan tersebut adalah arti dari…
A. Q.S. al-Mujadilah [58]: 11
B. Q.S. az-Zumar [39]: 9
C. Hadis Riwayat Muslim
D. Perkataan Ali bin Abi Thalib
Essay
- Jelaskan kaitan antara semangat mencari ilmu di masa sekarang dengan upaya meraih cita-cita di masa depan menurut pemahamanmu terhadap Q.S. al-Mujadilah [58]: 11!
- Analisislah, mengapa dalam Islam, adab (seperti hormat pada guru dan rendah hati) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses mencari ilmu?
Demikianlah pembahasan mengenai Rencana Pembelajaran Deep Learning PAI Kelas IX Semoga dapat berguna untuk kita semua sekian terima kasih.