Grup Wa Mekanika Kekuatan Material

Grup Wa Mekanika Kekuatan Material

Grup Wa Mekanika Kekuatan Material – Kekuatan Material adalah ilmu yang mempelajari tentang kekuatan suatu konstruksi, setiap elemen konstruksi yang menerima beban perlu diperhitungkan mulai dari jenis pembebanan 

Dan kasus pembebanan yang diterima, jenis material yang sesuai sampai dimensi yang optimal, sehingga tegangan yang terjadi pada elemen konstruksi tersebut tidak lebih besar dari tegangan yang diizinkan. 

Kekuatan sebuah konstruksi bisa dipertanggung jawabkan apabila konstruksi telah dihitung dengan benar berdasarkan ilmu kekuatan material. 

Sebagai contoh, sebuah jembatan bisa dilewati dengan aman oleh kendaraan dengan kapasitas tertentu, konstruksi alat angkat akan mampu mengangkat beban maksimal yang telah ditetapkan dengan aman dan konstruksi elemen mesin.

Seperti baut, pena, poros, puli, roda gigi dan lain sebagainya akan tahan terhadap beban yang diberikan, apabila semua komponen/elemen konstruksinya sudah ditentukan berdasarkan perhitungan kekuatan material dengan benar Perhitungan kekuatan material tidak lepas dari ilmu mekanika teknik.

dimana beban yang diberikan adalah suatu gaya luar atau gaya aksi yang harus didefinisikan sebagai gaya yang harus ditahan oleh komponen konstruksi dan dicari/dihitung berdasarkan mekanika teknik (statika atau dinamika) Beban yang diberikan harus terdefinisi dengan jelas. 

Sehingga jenis pembebanan yang terjadi bisa dianalisa dengan seksama untuk mendapatkan gaya dalam dan tegangan yang terjadi, dimana untuk mengetahui kekuatan dari konstruksi tersebut besarnya tegangan yang terjadi bisa dibandingkan dengan tegangan yang diizinkan. 

Sebagai contoh penggunaan ilmu mekanika teknik, sebuah papan yang mempunyai berat tertentu dibawa oleh seseorang, maka orang tersebut harus mengeluarkan tenaga atau gaya pada tangan dan pundaknya sebesar gaya yang bisa melawan gaya berat dari batang tersebut. 

∑Fy = 0, Fp – Fm – Ft = 0, Fp = Fm + Ft (Fp = Gaya pundak, Fm =Gaya masa, Ft = Gaya tangan) Sebagai contoh lainnya, terdapat sebuah konstruksi meja yang menerima beban orang yang duduk diatasnya.

Dalam sebuah konstruksi, beban yang diberikan akan ditahan oleh semua komponen konstruksi, setiap komponen akan terjadi gaya dalam yang ditahan oleh penampang potong komponen tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya tegangan. 

Komponen akan kuat apabila tegangan yang terjadi berada dibawah tegangan yang diizinkan, dimana tegangan yang diizinkan sangat tergantung dari material yang dipilih dan faktor keamanan yang ditentukan berdasarkan kasus pembebanan baik pembebanan statis atau dinamis 

Contoh, sebuah poros pada konstruksi elemen transmisi, menerima gaya keliling Fu dan gaya radial Fr dari roda gigi yang di tahan di tumpuan A dan B FA dan FB, yang diuraikan menjadi FAy, FAz dan FBy, FBz. 

Gaya keliling dengan jarak jari-jari roda gigi ke sumbu poros akan mengakibatkan momen puntir sepanjang poros sebesar Fr x r, dan dengan adanya jarak l, l1, l2 maka terjadi momen bengkok pada poros tersebut dengan harga bervariasi dari nol hingga maksimal. 

Dengan demikian melalui Ilmu Kekuatan Material kita dapat menelusuri mulai dari beban yang diberikan hingga mencari tegangan yang terjadi pada setiap penampang kritis sehingga bisa menentukan material yang sesuai dan dimensi yang optimal.

Mekanika bahan, juga disebut kekuatan bahan, adalah topik yang berkaitan dengan perilaku benda padat akibat tegangan dan regangan. 

Teori lengkap dimulai dengan pertimbangan perilaku satu dan dua anggota dimensi struktur, yang menyatakan keadaan tegangan dapat diperkirakan sebagai dua dimensi, dan kemudian digeneralisasikan ke tiga dimensi untuk membangun teori yang lebih lengkap dari perilaku elastis dan plastik bahan. 

Pelopor penting dalam mekanika bahan adalah Stephen Timoshenko. Studi tentang kekuatan bahan sering merujuk pada berbagai metode perhitungan ketegangan dan tekanan pada elemen struktural, seperti balok, kolom, dan poros. 

Metode yang digunakan untuk memprediksi respon struktur akibat beban dan kerentanannya terhadap berbagai mode kegagalan memperhitungkan sifat bahan seperti yang yield strength, kekuatan maksimum, Modulus Young, dan rasio Poisson.

Mekanika bahan adalah cabang dari mekanika terapan yang membahas perilaku benda padat yang mengalami berbagai pembebanan. Nama-nama lain untuk bidang ilmu ini adalah kekuatan bahan dan mekanika benda yang dapat berdeformasi. 

Benda padat yang ditinjau dalam buku ini meliputi batang (bars) dengan beban aksial, poros (shafts) yang mengalami torsi, balok (beams) yang mengalami lentur, dan kolom (columns) yang mengalami tekan. 

Tujuan utama mekanika bahan adalah untuk menentukan tegangan (stress), regangan (strain) dan peralihan (displacement) pada struktur dan komponenkomponennya akibat beban-beban yang bekerja padanya. 

Apabila kita dapat memperoleh besaran-besaran ini untuk semua harga beban hingga mencapai beban yang menyebabkan kegagalan, maka kita akan dapat mempunyai gambaran lengkap mengenai perilaku mekanis pada struktur tersebut. 

Pemahaman perilaku mekanis sangat penting untuk desain yang aman bagi semua jenis struktur, baik itu berupa pesawat terbang dan antena, gedung dan jembatan, mesin dan motor, maupun kapal laut dan pesawat luar angkasa. 

ltulah sebabnya mekanika bahan adalah materi dasar pada begitu banyak cabang ilmu teknik. Statika dan dinamika juga penting, tetapi keduanya terutama membahas gaya dan gerak yang berkaitan dengan partikel dan benda tegar. 

Dalam mekanika bahan kita melangkah lebih jauh dengan mempelajari tegangan dan regangan di dalam benda nyata, yaitu benda dengan dimensi terbatas yang berdeformasi akibat pembebanan. 

Untuk menentukan tegangan dan regangan, kita menggunakan besaran-besaran fisik material selain juga berbagai aturan dan konsep teoretis. Analisis teoretis dan hasil eksperimen mempunyai peranan yang sama pentingnya di dalam mekanika bahan. 

Seringkali kita menggunakan teori untuk menurunkan rumus dan persamaan untuk memprediksi perilaku mekanis, tetapi semua ini tidak dapat digunakan dalam desain praktis kecuali apabila besaran fisik dari material diketahui. 

Besaran seperti ini hanya dapat diperoleh dari basil eksperimen yang cermat di laboratorium. Lebih jauh lagi, banyak masalah praktis yang tidak dapat diterangkan dengan analisis teoretis saja, dan dalam kasus seperti ini pengujian fisik merupakan keharusan.

Grup Wa Mekanika Kekuatan Material 

Grup Wa Mekanika Kekuatan Material

Nah jika di bahas mengenai Mekanika Kekuatan Material tidak akan ada habisnya, jadi bagi kalian yang ingin menambah wawasan mengenai Mekanika Kekuatan Material.

Kalian bisa bergabung dengan grup wa Mekanika Kekuatan Material, dengan mengklik link ini:

Gabung Grup WA Mekanika Kekuatan Material

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Mekanika Kekuatan Material, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.       

Leave a Comment