Grup Wa Sosiologi

Grup Wa Sosiologi

Grup Wa Sosiologi – Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte yang juga dikenal sebagai bapak dari sosiologi dan kemudian diperluas menjadi suatu disiplin ilmiah oleh Herbert Spencer. 

Perkembangan sosiologi sebagai ilmu dibagi menjadi empat tahap, yaitu masa abad pertengahan, masa abad renaisans, masa sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dari keilmuan lain (abad ke-18 M), dan masa sosiologi sebagai ilmu dengan metode ilmiah yang mandiri (abad ke-19 M). 

Sosiologi memiliki objek kajian yang jelas dan dapat diselidiki melalui metode-metode ilmiah serta dapat disusun menjadi suatu sistem yang masuk akal dan saling berhubungan. Objek kajian utama dalam sosiologi ialah struktur masyarakat, unsur sosial, sosialisasi dan perubahan sosial. 

Cabang-cabang ilmu sosiologi bersifat gabungan antara ilmu tentang gejala sosial yang terjadi dalam Masyarakat dengan ilmu-ilmu lainnya. Sosiologi merupakan gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu socius yang berarti kawan atau teman dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. 

Sosiologi didirikan oleh orang Yunani kuno. Awalnya sosiologi bersatu dengan ilmu filsafat sosial. Dipisahkan karena kemudian diskusi masyarakat berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum. 

Seperti perang dan konflik sosial. Dalam buku Sociology: SOciety Diving in Society (2007), pada abad ke-19, seorang filsuf Prancis bernama Auguste Comte mengungkapkan keprihatinannya tentang keadaan masyarakat Prancis setelah Revolusi Prancis booming. 

Dampak revolusi menimbulkan perubahan positif dengan munculnya suasana demokrasi, tetapi juga membawa perubahan negatif. Perubahan negatif berupa konflik kelas yang menyebabkan anarkisme di masyarakat. 

Konflik dipicu oleh kurangnya pemahaman untuk mengatasi perubahan atau hukum seperti pengaturan stabilitas sosial. Dalam kondisi seperti itu, Auguste Comte menyarankan bahwa studi tentang masyarakat harus dikembangkan menjadi ilmu yang mandiri. 

C tis di mana sosiologi lahir sebagai cabang termuda dari ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Auguste Comte dalam bukunya Cours de Philosophe Positif (1830). 

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau masyarakat luas. Sosiologi kemudian menjadi ilmu yang berkembang di Eropa, terutama di Jerman dan Prrancis.

Di dalam proses perkembangannya sosiologi dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu ke masyarakat lainnya seperti ekonomi dan sejarah. Sosiologi yang merupakan pemikiran terhadap masyarakat lambat lawan menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. 

Banyak usaha baik bersifat ilmiah maupun non ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. 

Faktor pendorong utama munculnya sosiologi adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Pada awalnya, manusia menyatukan segala bidang pengetahuan sebagai bagian dari filsafat alam. 

Kemudian filsafat alam berkembang menjadi berbagai cabang ilmu, salah satunya ialah filsafat sosial. Filsafat sosial membahas tentang etika yang perlu ada dan diiterapkan di dalam masyarakat. 

Tokoh-tokohnya yaitu Plato (429–347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM). Plato membahas tentang unsur sosiologi dalam bernegara, sedangkan Aristoteles membahas tentang etika sosial. 

Dalam perkembangannya, sosiologi menjadi pengetahuan yang berbeda dengan filsafat sosial. Sosiologi lebih mengutamakan pengetahuan tentang realitas sosial di dalam masyarakat, dibandingkan dengan pengetahuan tentang cara masyarakat dalam menerapkan etika. 

Konsep sosiologi kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jaques Rousseau melalui pemikiran tentang kontak sosial. Konsep pemikiran sosiologi ini belum dianggap sebagai ilmu hingga awal tahun 1800-an.

Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya yang berjudul Cours De Philosophie Positive yang diterbitkan pada tahun 1838 M dan kemudian dipopulerkan oleh Herbert Spencer pada tahun 1876 melalui penerbitan bukunya yang berjudul Principles of Sociology. 

Istilah sosiologi diperoleh dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu Socius dan Logos. Kata Socius berarti kawan, sedangkan kata Logos berarti ilmu pengetahuan. Masyarakat Eropa merupakan pencetus sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmiah. 

Sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat memiliki batasan-batasan yang membedakannya dengan disiplin ilmiah lainnya. Berikut beberapa definisi sosiologi menurut para ahli: 

  1. Pitirim Sorokin : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara beragam gejala sosial, gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial lain. 
  2. Albert J. Reiss, Jr : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kelompok-kelompok sosial yang membentuk organisasi sosial atau lembaga sosial, dan pranata sosial serta dampak yang ditimbulkannya.
  3. Meta Spencer dan Alex Inkeles : Sosiologi adalah ilmu tentang kelompok hidup manusia.
  4. David Popenoe : Sosiologi adalah ilmu tentang interaksi manusia dalam masyarakat sebagai suatu keseluruhan.
  5. Roucek dan Warren : sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok sosial. 
  6. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf : sosiologi adalah penelitian ilmiah tentang interaksi sosial yang menghasilkan organisasi sosial. 
  7. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers : sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. 
  8. Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. 
  9. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi : Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. 
  10. Paul B. Horton : sosiologi adalah ilmu yang memusatkan pemahaman mengenai kehidupan kelompok dan produk kehidupan yang dihasilkannya. 
  11. Soerjono Soekanto : sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 
  12. William Kornblum : sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
  13. Allan Jhonson : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku sosial serta pengaruh individu terhadap individu lain dan terhadap sistem sosial. 
  14. Émile Durkheim : Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. 
  15. Nursid Sumaatmadja : Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hubungan sosial, artinya bahwa manusia adalah makhluk aktif yang mengadakan kontak sosial dengan interaksi sosial yang berupa tingkah laku dan dapat saling mempengaruhi.
  16. Hassan Shadily : Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang cara individu-individu di dalam masyarakat agar dapat hidup bersama dengan membentuk ikatan-ikatan antar individu serta cara untuk memaknai dan mengendalikan tujuan hidup bersama dengan membentuk perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan. 
  17. P.J. Bouman: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antarmanusia dalam hubungan antar individu dengan kelompok, sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-lembaga serta ide-ide sosial. 
  18. Georg Simmel: Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam konteks individu secara khusus dan tidak terikat, namun menghasilkan interaksi sosial sebagai realitas sosial. 

Ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, diperoleh dari aktivitas berpikir manuia melalui metode tertentu. 

Kebenaran ilmu pengetahuan dapat diuji secara kritis oleh orang lain. Secara garis besar, ilmu pengetahuan terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut. 

  • Ilmu pengetahuan alam (natural sciences), yaitu ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam, baik hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antara lain matematika, biologi, fisika, dan kimia. 
  • Ilmu pengetahuan sosial (social sciences), yaitu ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya, ilmu pengetahuan sosial antara lain sosiologi, politik, hukum, dan ekonomi. 
  • Ilmu pengetahuan budaya (humanistic study), yaitu ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan budaya antara lain kesastraan, bahasa, agama, filsafat dan kesenian. 

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut. 

  • Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
  • Sosiologi termasuk disiplin ilmiah kategori, bukan merupakan disiplin ilmiah normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
  • Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
  • Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Ciri utama dari sosiologi sebagai ilmu ialah empiris, teoretis, kumulatif dan nonetis. Empiris, yaitu didasarkan pada pengamatan dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat perkiraan. 

Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil pengamatan yang nyata dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 

Kumulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. 

Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. Sosiologi merupakan ilmu yang dapat diamati dalam sudut pandang yang beragam, karena manusia merupakan makhluk yang perilakunya berubah-ubah. 

Hal utama yang dijadikan acuan dalam menyusun sudut pandang sosiologi adalah persoalan utama dalam dunia sosial. Sosiologi memunculkan banyak sudut pandang yang beragam yang saling berkaitan sekaligus saling bersaing satu sama lainnya. 

Pada awalnya, sudut pandang dalam sosiologi dapat dibedakan menjadi sudut pandang fakta sosial, sudut pandang definisi sosial, sudut pandang perilaku sosial. 

Pada perkembangan selanjutnya, muncul sudut pandang baru yaitu sudut pandang positivistik, sudut pandang konstruksi sosial, dan sudut pandang kritis. 

Untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai sosiologi, kamu bisa bergabung bersama grup Wa Sosiologi berikut ini: GABUNG GRUP SOSIOLOGI

Demikianlah detail informasi lengkap mengenai Sosiologi. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua, sekian terima kasih.

Leave a Comment