Komunitas Petani Sayur

Komunitas Petani Sayur

Komunitas Petani Sayur – Menurut Soemardjan dalam Fredian mengatakan bahwa komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social yang tertentu.

Dasar-dasar dari komunitas adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat atau setempat. Komunitas tani adalah usaha yang dilakukan sekumpulan petani yang terikat atas dasar kesamaan kepentingan dan keserasian dalam usaha dibidang pertanian untuk mengatasi masalah dalam pertanian yang muncul dikegiatan pertanian guna mencapai suatu maksud dan tujuan yang sama. 

Komunitas tani dianggap memiliki fungsi sebagai organisasi yang efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan petani dengan bantuan fasilitas pemerintah melalui program kebijakan pembangunan pertanian. Factor produksi yang sangat penting dalam usaha tani adalah lahan.

Budidaya sayuran adalah suatu istilah yang berhubungan dengan suatu proses memperbanyak sumber daya hayati, dalam hal ini adalah sayur-sayuran dalam bidang perkebunan. 

Budidaya sayuran sering dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan yang melimpah karena peluangnya yang besar.

Di Indonesia sendiri sudah banyak budidaya sayuran yang dilakukan masyarakat dengan berbagai macam jenis budidaya dan sistem pemasaran. Salah satunya yang sedang populer saat ini adalah Anda bisa membeli sayur secara online di aplikasi atau toko sayur online.

Selain dijual sendiri, hasil budidaya sayuran juga bisa disalurkan lagi ke penjual lain untuk diolah dan dijadikan produk tertentu dalam jumlah yang banyak. 

Selain itu kegiatan budidaya juga dinilai efektif untuk menjaga kelangsungan hidup sayur-sayuran untuk memenuhi gizi dan nutrisi masyarakat banyak dengan menghasilkan sayuran dalam jumlah besar.

Dari hal ini maka budidaya sayuran harus dilakukan dengan cara yang benar dan tepat agar tidak menimbulkan kerugian tertentu, misalnya masalah lingkungan dan sebagainya.

Budidaya sayuran ini dilakukan dengan tujuan utama  untuk mendapatkan produk produk bahan pangan dengan cara menggunakan sumber daya tanaman yang sebelumnya sudah ditanam.

Hasil produk dari budidaya sayuran biasanya mengutamakan jenis-jenis tanaman yang bisa dikonsumsi. Misalnya sayur bayam, sayur kangkung, selada, kol, seledri, tomat, cabai, terong, dan jenis sayuran lainnya.

Tujuan lain yang bisa dijadikan patokan dalam budidaya sayuran adalah menciptakan lapangan kerja yang lebih besar, memperoleh penghasilan yang besar, mengembangkan potensi sayuran agar konsumen lebih mengenal tanaman pangan dari berbagai daerah dan jenis sehingga mampu melakukan bisnis dengan baik dan melakukan pengembangan pertumbuhan sayuran.

Selain itu, tujuan budidaya sayuran juga dapat mempromosikan eksistensi dan juga peluang bisnis yang besar. Budidaya sayuran juga dapat meningkatkan perlindungan sayuran, menjaga dan kedaulatan dan keamanan pangan serta menyediakan kebutuhan bahan baku.

Jadi budidaya sayuran ini merupakan proses yang dilakukan secara terencana untuk mencapai berbagai tujuan pengembangan bahan sayuran untuk masyarakat banyak. Seperti salah satunya yang dibahas pada buku Budidaya Sayuran Organik Di ekarfangan.

Sarana dalam BudiDaya Tanaman Sayuran

1) Benih dan Bibit

Benih dan bibit memiliki bentuk yang berbeda sehingga kategorinya pun berbeda. Benih masih berbentuk biji sedangkan bibit sudah berbentuk tanaman yang ukurannya masih sangat kecil untuk siap tanam. 

Agar budidaya sayuran dapat berkembang banyak dan berkualitas harus berasal dari benih atau bibit dengan kualitas tinggi pula.

Kualitas benih dan bibit dapat dilihat dari mutu genetik, fisik, dan fisiologisnya serta berasal dari varietas unggul, yakni tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama atau penyakit. Benih yang terjamin berkualitas adalah benih yang sudah bersertifikat.

2) Pupuk

Pupuk berfungsi untuk menambah dan melengkapi kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanah agar lebih subur dan maksimal. Jenis pupuk bermacam-macam, yakni pupuk organik yang bisa berasal dari pupuk kandang atau hijau dan pupuk anorganik seperti NPK, Urea, KCL, dan ZA.

Jika teman-teman Grameds lebih memilih menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan, sebaiknya memilih pupuk yang sudah matang. 

Pupuk organik yang sudah matang ditandai dengan warna hitam pekat dan tidak berbau. Memilih yang sudah matang ini untuk mencegah munculnya bakteri dan cendawan yang dapat merusak tanaman.

3) Media Tanam

Media tanam perlu diperhatikan karena sangat penting untuk tempat tumbuhnya tanaman sayur tersebut. Selain itu Grameds juga perlu menyesuaikan media tanam dengan jenis tanaman sayuran yang akan dibudidayakan agar hasilnya maksimal.

Jika umumnya media tanam adalah tanah, namun ada beberapa jenis media tanam yang bisa dipertimbangkan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Berikut ini jenis media tanam yang perlu kamu ketahui untuk menyesuaikan dengan jenis tanaman yang tepat untuk dibudidayakan.

Media Tanam Bahan Organik

  • Arang Sekam
  • Kompos
  • Serabut Kelapa

Media Tanam Bahan Anorganik 

  • Gel
  • Pasir
  • Pecahan Batu Bata
  • Spons
  • Vermikulit dan Perlit

4) Pestisida

Pestisida yang digunakan untuk budidaya sayuran berfungsi untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang bisa mengurangi kualitas pertumbuhan tanaman sayur.

Jenis pestisida dapat berupa pestisida alami maupun buatan. Pestisida alami biasanya dibuat dari tanaman seperti daun mimba yang bisa berfungsi melindungi tanaman dari serangan OPT.

5) Peralatan Produksi BudiDaya Tanaman Sayuran

Untuk melakukan aktivitas budidaya sayuran Grameds tentu membutuhkan peralatan untuk menunjang proses budidaya. peralatan ini berfungsi untuk mempermudah pengerjaan dan pemaksimalan pertumbuhan tanaman sayur. Berikut ini alat-alat yang perlu Grameds siapkan untuk melakukan budidaya sayur agar lebih maksimal:

  1. Alat Pengolah Tanah, yaitu Sekop, Cangkul, dan Garpu
  2. Alat Pemeliharaan Tanaman, yaitu Kored, Gembor, dan Sprayer atau alat penyiram

Untuk memudahkan kalian dalam budi daya sayuran, buku ini akan memberikan panduan secara lengkap juga praktis dan terbukti sukses. Dengan begitu, kalian akan secara autodidak dengan mudah mempraktikkannya hingga sukses berpeluang usaha budi daya sayuran.

Tahapan Budi Daya Sayuran

Setelah memilih jenis tanaman dan mempersiapkan bahan untuk budidaya sayuran, maka waktunya untuk melakukan eksekusi. Agar budidaya sayuran berjalan lancar dan menghasilkan banyak 

 sayuran berkualitas maka Grameds perlu melakukan tahapan budidaya yang tepat. Berikut ini tahapan budidaya sayuran yang tepat dan benar agar budidaya menghasilkan banyak sayuran yang berkualitas:

1. Pembibitan

Tahapan pertama yang perlu Grameds perhatikan adalah proses pembibitan atau memilih bibit yang tepat untuk dibudidayakan. Syarat benih  yang baik adalah bersih dari benda asing, memiliki bentuk kecambah minimal berukuran 80%. Benih juga perlu diperlakukan dengan baik sebelum disemai agar menghasilkan bibit yang berkualitas.

Contoh cara melakukan semai yang baik adalah merendam dengan air, atau bisa langsung disemai dengan ditanam di lahan. Masa pembibitan perlu pengairan yang cukup, pemupukan, dan pengendalian OPT agar menghasilkan bibit yang berkualitas. 

Selain itu perlu diperhatikan cara pemindahan bibit yang benar karena cara yang ceroboh dapat merusak kualitas bibit dari akar tanaman.

2. Pengolahan Tanah atau Persiapan Media Tanam

Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam, yakni mengolah tanah sebagai lahan budidaya sayuran. Caranya tanah digemburkan dan diberi treatment khusus agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman sehingga bisa memaksimalkan sayuran tubuh dengan baik.

Grameds bisa mencukil tanah dengan cangkul atau garpu agar tanah lebih gembur dan mudah ditanami. Jika menggunakan media tanam polybag maka tanah bisa dicampur dengan pupuk.

3. Penanaman

Tahapan penting berikutnya adalah proses penanaman yang bisa Grameds lakukan dengan cara penyemaian atau tanpa penyemaian. 

Cara menanam yang baik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan jarak tanam setiap benih atau bibit agar tanaman bisa tumbuh dengan baik karena ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Selain itu menanam bibit juga dilakukan dalam larikan atau dalam bedengan.

4. Pemeliharaan

Setelah berhasil ditanam, maka Grameds perlu merawat dan memelihara bibit tanaman tersebut agar tumbuh secara maksimal. Berikut ini cara yang benar untuk merawat dan memelihara sayuran agar budidaya sayuran berjalan baik dan menghasilkan bahan sayuran berkualitas:

  • Menyiram tanaman agar kelembaban tanah tetap terjaga
  • Melakukan penyulaman jika ada bibit yang mati atau tumbuh tidak normal
  • Melakukan penyiangan untuk mengendalikan hama, gulma dan penyakit tanaman
  • Melakukan pembumbunan dengan cara mengumpulkan tanah pada barisan tanaman untuk membentuk gundukan
  • Memeriksa dan mengendalikan OPT dengan pembasmi yang tepat dan dosis yang sesuai
  • Memasang ajir atau turus untuk tanaman sayur merambat atau berbatang lemah agar tetap tumbuh dengan maksimal.

5. Pemanenan

Setelah proses perawatan dan pemeliharaan berhasil dilakukan maka waktunya untuk panen. Tahapan pemanenan perlu dilakukan pada waktu yang tepat agar bisa menghasilkan produk bahan sayuran yang berkualitas.

Untuk memilih waktu yang tepat, Grameds bisa melihat ciri-ciri dan umur tanaman yang sudah siap dipanen. Agar bisa menghasilkan produk bahan yang baik bisa melakukan panen secara manual dan kehati-hatian agar sayur tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen.

6. Pasca Panen

Setelah tahapan panen selesai belum berarti semua beres. Grameds perlu memperhatikan tahapan pasca panen agar tetap menjaga kualitas bahan sayuran. Hal ini perlu dilakukan karena tanaman sayuran ini memiliki kadar air tinggi dan akan mudah rusak atau busuk. 

Cara yang bisa dilakukan pada tahap pasca panen untuk menjaga sayuran tetap berkualitas adalah sebagai berikut:

  • Mengumpulkan hasil panen sesuai jenis tanaman
  • Melakukan penyortiran dan golongan berdasarkan ukuran, umur tanaman, dan produk-produk mana yang rusak
  • Menyimpan hasil panen dengan cara yang tepat, yakni ditempat yang bersih dengan kadar air yang cukup

Berikut link komunitas petani sayur

Gabung Grup 1

Gabung Grup 2

Demikianlah pembahasan mengenai komunitas petani sayur. Semoga dapat menambah wawasan kita semua mengenai cara bertani sayuran tersebut, sekian terima kasih.

Leave a Comment