Komunitas Petani Lemon

Komunitas Petani Lemon

Komunitas Petani Lemon – Punya tanah di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (dpl)? Mengapa tidak ditanami saja dengan lemon? 

Banyak petani yang kini mulai melirik jenis tanaman ini. Yakni tanaman keluarga jeruk dari famili Rutaceae ini. Terutama dalam dua tahun terakhir, ketika permintaan lemon di dalam negeri meningkat dengat pesat.

Bunasir, petani dari Kare, Madiun, ini mulai mempertimbangkan untuk menanam lemon di kebunnya yang sekarang ditanami singkong. “Kata anak saya, sekarang tanaman lemon ini yang sangat menguntungkan,” ucap Bunasir, sambil menyebut anaknya yang kuliah di UGM. Meningkatnya gaya hidup sehat meningkatkan konsumsi lemon. 

Tidak sedikit para mahasiswa, dan juga masyarakat urban, yang kini menenteng botol air infuse saat pergi kemana pun. Yang paling banyak dipakai untuk infuse adalah potongan buah lemon karena terasa menyegarkan.

Lemon menjadi pilihan banyak petani karena banyak pertimbangan. Pertimbangan yang paling utama adalah karena harga jualnya yang lumayan tinggi. Di tingkat petani, harga jual lemon tersebut sekitar Rp 20-25 ribu per kilogram. 

Bila dapat memasarkan sendiri ke super market dapat memperoleh harga sampai di atas Rp 50 ribu per kilogram. Untuk luasan lahan sehektar dapat ditanami sekitar 600-900 pohon, dengan jarak tanam 3X4 meter.

Jika setiap pekan dapat dipanen 1 kg per pohon saja, akan diperoleh hasil 600-900 kg lemon. Itu setara dengan Rp 12-18 juta sepekan, dengan harga Rp 20 per kilogram. Dalam setahun adalah setara dengan Rp 600-900 juta. Tingkat penghasilan yang tak mudah diperoleh dari usaha tani lainnya.

Kemudahan lainnya adalah cepatnya tanaman berproduksi. Pada umumnya, tanaman lemon sudah berproduksi pada umur tanam 1 – 1,5 tahun. Jauh lebih cepat dibanding dengan jeruk pada umumnya yang bisa sampai menunggu umur 3 tahun sebelum dapat berbuah. 

Masa produktif lemon ini juga dapat mendekati usia 15 tahun. Masa yang cukup panjang untuk tingkat produktivitas seperti itu.

Ada beberapa jenis lemon yang banyak dipilih untuk ditanam di Indonesia. Yang paling populer adalah lemon Kalifornia, Amerika, yang selama ini banyak ditemui di supermarket yang sebagian di antaranya masih harus diimpor. 

Lemon ini umumnya besar-besar, dan irisannya digunakan untuk air infuse. Lemon lainnya adalah yang berasal dari kawasan mediterania, atau kawasan Laut Tengah, yang buahnya lebih kecil serta tidak terlalu asam. Lemon inilah yang banyak dipakai menyegarkan salad seperti pada makanan Turki dan Yunani.

Punya tanah nganggur di kelerengan sedang? Apakah di daerah Parahyangan, sekitar Baturaden, Malang, Brastagi, atau yang serupa lainnya? Mengapa tidak mencoba untuk menanaminya dengan lemon. Akan sangat menyegarkan hati dan juga kantung.

Jeruk adalah salah satu buah yang banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya yang enak perpaduan antara manis, asam, dan segar. 

Budidaya jeruk di Indonesia berkembang dengan pesat, sudah banyak varietas yang sudah berhasil dibudidayakan salah satunya yaitu jeruk jenis lemon California. Harga pasaran dari jeruk lemon California ini lebih murah dari pada jenis buah jeruk lokal lainnya. 

Walaupun harganya lebih murah namun masih banyak petani yang membudidayakan lemon California, hal ini karena perawatannya yang relatif lebih mudah dan dari segi harganyapun cenderung stabil. 

Melihat kebutuhan pasar yang cukup banyak sangat menarik untuk menjadikan budidaya lemon California menjadi ide bisnis yang menjanjikan. Mari sama-sama kita belajar cara budidaya lemon California seperti berikut ini.

Cara budidaya lemon California

  • Pengolahan lahan

Lakukan pengolahan lahan dengan menggunakan kultivator atau dengan cangkul manual tujuaannya untuk menggemburkan tanah. Berikan pupuk kandang dan kapur dolomit bersamaan pada saat mencangkul/ kultivator agar tercampur dengan tanah.

  • Penanaman.

Buat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 cm kemudian masukkan bibit kedalam lubang tanam setelah itu tutup kembali dengan tanah. Jarak tanam yang digunakan sekitar 3 x 4 meter.

  • Perawatan (pemupukan dan penyiraman)

Berikan pupuk NPK 16-16-16 sebanyak 1 sendok makan, aplikasikan dengan cara disebar di sekeliling tanaman setiap 2 minggu sekali. Lakukan penyiraman setiap 1 minggu sekali pada musim kemarau.

  • Penanganan hama penyakit

Hama yang sering menyerang yaitu jamur blendok yang biasa ditandai dengan munculnya lendir pada batang tanaman. 

Penanganannya dengan cara dibersihkan jamurnya kemudian pada batangnya diolesi fungisida. Untuk pencegahan bisa diaplikasikan insektisida setiap 1 bulan sekali.

  • Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal. Pemangkasan yang dilakukan meliputi pemangkasan dahan yang dibagian bawah dan dahan yang tingginya melebihi tanaman lainnya. 

Pada saat awal tanam bunga yang tumbuh pada bibit lebih baik dipangkas agar pertumbuhannya lebih maksimal.

  • Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan pada saat tanaman sudah berumur 15 bulan, ciri buah yang sudah matang yaitu warna berubah menjadi hijau kekuningan. Cara panennya dengan memangkas bagian ranting yang menempel pada buah tujuannya agar nantinya bisa muncul tunah baru.

Harga bibit jeruk lemon California dipasaran sekitar 25 ribu rupiah per bibitnya. 

Dengan lahan seluas 2.000 meter dapat ditanami tanaman sebanyak kurang lebih 200 pohon. Harga lemon California di pasaran cukup stabil sekitar 5 ribu-7 ribu rupiah per kilogramnya.

Jeruk Lemon, buah impor yang dikenal akan kaya manfaatnya dan kesegarannya ternyata mulai dilirik oleh salah satu petani buah di Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja. Adalah Tulus Jatmiko (46) atau yang akrab disapa Jatmiko kini tengah mengembangkan budidaya jeruk lemon di lahan miliknya.

Berawal dari keinginannya mengubah lahan yang sebelumnya hanya ditanami padi yang dipanen hanya dua sampai tiga kali dalam setahun. Desa Cipawon sendiri dikenal dengan pertanian dan perkebunannya, salah satu komoditas yang banyak dijumpai di desa tersebut adalah jeruk manis. 

Namun, ia pun tidak begitu tertarik untuk menanam jeruk manis di lahannya karena jeruk manis pun merupakan buah musiman dan hasil yang didapatkan tidak begitu maksimal.

Akhirnya ia berinisiatif untuk mulai membudidayakan jeruk lemon yang menurutnya prospeknya cukup bagus. Tidak hanya itu, buah yang memiliki nama latin citrus ini juga tidak mengenal musim.

Jatmiko sendiri mulai membudidayakan jeruk lemon sejak Oktober 2017. Dan terhitung sampai dengan saat ini kurang lebih sudah ada 800 batang jeruk lemon yang ditanami dilahannya.

Sejak awal masa tanam hingga muncul buah, kurang lebih membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun. Setelah buah pertama dipetik, maka selanjutnya akan muncul bunga kemudian buah dan seterusnya.

Butuh waktu tujuh hari atau satu minggu dengan maksimal sepuluh hari, jeruk lemon dapat dipanen. Sekali panen jeruk lemon tersebut bisa mencapai 480 kg buah. Jatmiko mengatakan, untuk jenis jeruk lemon yang ditanamnya merupakan jenis Jeruk Lemon Meyer.

Untuk pemasaran jeruk lemonnya, ia masih mengandalkan media sosial dan dibantu rekan-rekannya. 

Pemasarannya pun masih di daerah, ia menuturkan belum mampu untuk memasarkanke luar kota. Hal ini dikarenakan stok buah yang masih terbatas dan belum bisa memenuhi permintaan pasar.

Soal rasa, jeruk lemon yang ditanam oleh Jatmiko lebih segar dibandingkan dengan jeruk lemon jenis lainnya. Jeruk lemon meyer terbukti memiliki kadar air yang cukup tinggi rasanya pun lebih segar dibandingkan jeruk lemon yang ada di pasar buah atau supermarket yang memiliki warna kuning terang.

Di kebun jeruk lemon miliknya, Jatmiko mempekerjakan dua orang pekerja yang bertugas untuk merawat dan memetik jeruk lemon setiap harinya. 

Pasalnya jeruk lemon yang tengah dibudidayakannya membutuhkan perawatan yang intensif guna menghasilkan buah yang maksimal.

Seperti di musim kemarau saat ini, hama penyakit yang menyerang pada tanaman jeruk lemon yakni berupa bercak hijau pada batang dan buah atau diplodia. 

Untuk mengantisipasi adanya hama yang menyerang, ia kemudian mengecat seluruh batang pohon dengan bubuk khusus. Perlakuan khusus lainnya ia menggunakan kotoran hewan dan batang padi untuk membantu proses pemupukan dan penyuburan tanah.

Ia pun menjelaskan jeruk lemon yang sudah siap panen yakni jeruk lemon yang sudah tua, warnanya hijau kekuning-kuningan. Untuk memetik jeruk lemon pun tidak sembarang memetik, harus menggunakan gunting untuk memetik buahnya.

“Harus pakai gunting, kalau gak nanti bisa merusak tanamannya,” ujarnya.

Ditanya soal rencana ke depannya, Jatmiko mengungkapkan masih ingin fokus menggarap kebun buahnya. Ia pun terbuka ketika ada masyarakat yang ingin membudidayakan jeruk lemon, dengan prospeknya yang bagus tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain dua petani lemon yang sukses tadi, akmu juga bisa dapatkan pengalaman dan ilmu baru tentang petani lemon melalui link berikut.

Demikianlah pembahasan mengenai Komunitas Petani Lemon. Semoga dapat memotivasi kita semua, sekian terima kasih.

Leave a Comment