Komunitas Peduli Sampah

Komunitas Peduli Sampah

Komunitas Peduli Sampah — Komunitas Anak-Anak Ambonggo Peduli Sampah Terbentuk Untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Kabupaten Boven Digoel. Melihat banyaknya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya maka muncul rasa keprihatinan terhadap kebersihan lingkungan.

Hal ini disampaikan oleh ketua komunitas anak anak Ambonggo peduli sampah Kabupaten Boven Digoel, Dami Kakerok disela sela aktifitasnya.

“Kelompok ini dibentuk kurang lebih 3 tahun berjalan mulai dari tanggal 17 Agustus 2020 dan kita laksanakan mulai awal dari kompleks perumahan kampung Ambonggo,” ucapnya.

Dirinya menuturkan, melihat banyaknya sampah di dalam kota tanah merah Kabupaten Boven Digoel maka komunitas inipun berinisiatif untuk melanjutkan aktifitas pembersihan didaerah tersebut secara sukarela.

Dalam melakukan aktivitasnya, komunitasnya ini akan berlindah-pindah dari satu titik ke tempat lainnya secara bergantian setiap harinya.

Komunitas tersebut terdiri dari anak-anak usia sekolah mulai dari SD, SMP, SMA bahkan ada beberapa anggota yang sudah tamat SMA.

Komunitas inipun mendapatkan respon positif dari para orang tua yang anak-anaknya terlibat didalamnya karena mereka bisa melakukan kebersihan dihalaman rumah masing-masing.

Dami mengatakan bahwa selama komunitas ini terbentuk mereka sudah mendapatkan sumbangan dari beberapa orang berupa uang maupun kendaraan.

Dirinya berkata bahwa bupati Boven Digoel yang sempat melihat aktifitas mereka juga telah memberikan bantuan berupa satu unit kendaraan roda empat (Mobil) pada tanggal 21 Agustus 2023 lalu.

Kepada para donatur yang telah memberikan sumbangan komunitas, ini akan memberikan hadiah berupa noken sebagai ucapan terima kasih.

Ketua komunitas mengatakan bahwa anak-anak ini dilibatkan melakukan kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk edukasi dalam menjaga kebersihan dan bukan untuk dipekerjakan.

Sebagai kota sejarah yang mempunyai arti sangat besar tentang kemerdekaan Republik Indonesia, dirinya berharap agar semua pihak bisa bergandeng tangan dalam menciptakan kabupaten Boven Digoel yang bersih dan asri.

Gabung Komunitas

Selain Komunitas Peduli Sampah masih banyak kumintas-komunitas lain yang peduli terhadap sampah dan lingkungan. Berikut beberapa komunitas yang dimaksud.

  1. LokaLogi 

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2024 yang jatuh setiap tanggal 5 juni, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UGM mendirikan komunitas peduli sampah bernama LokaLogi. 

Komunitas ini merupakan salah satu upaya untuk merespon isu lingkungan dan pengelolaan sampah sesuai dengan kapasitas mahasiswa. 

“UKM Pramuka UGM menyadari bahwa mahasiswa turut berperan besar dalam memunculkan inovasi dan aksi nyata untuk isu sampah. 

LokaLogi dibentuk tidak hanya sebagai komunitas saja, melainkan juga sebagai wadah bagi komunitas lainnya untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah,” kata Yudhistira Wiranusa Sumantri selaku ketua komunitas LokaLogi UGM.

Ia menerangkan bahwa kegiatan utama LokaLogi dalam rangka ikut mensosialisasikan dan memberikan solusi pengelolaan sampah kepada masyarakat, seperti reuse dan recycle untuk menunda penumpukan sampah dan melakukan pengelolaan sampah secara lebih baik.

Selain itu, pihaknya membuka kerja sama dan kolaborasi aktif dengan organisasi lainnya dalam kampanye isu sampah dan lingkungan. Ia menyebutkan nilai-nilai yang diterapkan dalam organisasi sebenarnya cukup sederhana.

Dijelaskan oleh Yudhistira, anggota komunitas LokaLogi setidaknya akan hadir dalam tiga hal. Pertama, storytelling atau penceritaan dari praktik internal. 

Kedua, memberikan layanan event waste management atau pengelolaan sampah di suatu acara, di lingkungan UGM dan kepramukaan. Terakhir, LokaLogi sebagai kanal media edukasi pada isu, serta penjangkauan kolaborasi.

“Praktik-praktik waste management dirancang sesederhana mungkin agar mudah dimengerti oleh siapa saja, termasuk masyarakat. Nantinya, komunitas ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam berperan aktif merespons isu sampah,” ujarnya.

Pada peluncuran komunitas LokaLogi pada Rabu, 5 Mei lalu di Balairung Gedung Pusat UGM dihadiri oleh Kasubdit Organisasi, Fasilitas, dan Kesejahteraan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Desi Yulianti, S.E., M.Acc..

Turut hadir dan memberikan sambutan dari unsur kepramukaan, yakni pengurus Kwartir Daerah DIY, E. Pramusinto, dan Ketua Kwartir Cabang Kota Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi, M.A., perwakilan dari Satuan Karya (Saka) Kalpataru se-DIY.

Serta NGO World Clean Up Day (WCD) DIY, Trash Hero Yogyakarta, Konsorsium Ekonomi Sirkular Indonesia (KESI), dan Arsitek Komunitas (Arkom) Indonesia.

  1. Zero Waste Indonesia (ZWID)

Zero Waste Indonesia adalah komunitas anak muda yang mengajak masyarakat untuk menjalani “Zero Waste Lifestyle” dengan mempraktikkan gaya hidup tanpa sampah. 

Gaya hidup ini dapat terwujud dengan mulai melakukan gerakan 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot). Supaya gerakan 6R dapat dilakukan oleh masyarakat, ZWID memberikan kiat-kiat gaya hidup nol sampah. 

Komunitas ini memebrikan informasi seputar isu penanganan limbah dan keterkaitannya dengan keberlangsungan lingkungan hidup melalui akun Instagram-nya.

Tidak hanya itu, ZWID juga mengadakan workshop, kampanye online, dan aksi-aksi nyata untuk mengedukasi dan menginspirasi orang-orang dalam rangka meminimalkan sampah plastik. 

Bagi kamu yang ingin mengikuti campaign ataupun berkolaborasi dengan ZWID bisa berkunjung ke akun @zerowaste.id_official.

  1. Youth for Climate Change (YFCC) Indonesia

Komunitas ini cocok bagi kamu yang berumur di antara 17-30 tahun dan peduli akan isu perubahan iklim di Indonesia. 

Sebab, YFCC merupakan komunitas yang mengedukasi anak muda dan menumbuhkan kesadaran dalam melakukan upaya adaptasi serta mitigasi bencana perubahan iklim. 

YFCC aktif dalam kampanye-kampanye untuk menyuarakan pentingnya tindakan cepat dalam menghadapi krisis iklim serta melakukan aksi nyata, seperti penanaman pohon dan pembersihan lingkungan.

  1. Ourconservasea

Ourconservasea adalah komunitas asal Papua Barat yang dibentuk oleh Julia Rosemary Tapilatu bersama 3 temannya. Dilihat dari nama komunitas anak muda yang satu ini, sepertinya kamu sudah sedikit bisa menebak akan berkaitan tentang apa komunitas ini. 

Komunitas ini merupakan komunitas anak muda yang berfokus dalam upaya mewujudkan ekosistem laut yang berkelanjutan.

Mereka memanfaatkan sosial media sebagai alat untuk berbagi informasi seputar isu kelautan, fakta-fakta tentang aneka spesies laut, hingga upaya yang dapat dilakukan untuk ikut melestarikan laut. 

Ourconservasea juga memiliki beberapa kegiatan offline seperti aksi membersihkan sampah dan laut, pawai bebas plastik, serta menyelenggarakan kegiatan Patharian Movement. Komunitas ini cocok bagi kamu yang cinta dengan laut dan ingin berkontribusi akan kelestarian lingkungan Indonesia, nih.

  1. Earth Hour Surabaya

Komunitas anak muda yang satu ini berawal dari gerakan pemadaman listrik yang diusung oleh World Wide Fund For Nature (WWF) Sydney pada tahun 2007. 

Seiring berjalannya waktu, gerakan ini menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia dan ketika gerakan ini masuk ke wilayah Surabaya, akhirnya banyak anak muda yang berpatisipasi sebagai relawan.

Banyaknya relawan yang bergabung menghasilkan lahirnya kegiatan rutin oleh komunitas ini. Contohnya seperti kampanye yang bertujuan mengajak orang-orang agar membeli barang yang baik (ramah lingkungan) atau disebut aksi Beli Yang Baik (BYB). Aksi ini dimaksudkan agar orang-orang membeli barang yang eco label dan reusable. 

Earth Hour Surabaya juga telah melaksanakan gerakan “Switch Off” atau pemadaman listrik di wilayah Surabya pada bulan Maret lalu selama 60 menit.Jadi, apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan komunitas anak muda yang satu ini?

  1. Go Green Pioneer Indonesia (GGPI)

GGPI merupakan komunitas asal Sulawesi Tenggara, tepatnya di daerah Kolaka, yang baru memulai debut pelaksanaan kegiatan sosial pertama mereka di akhir Januari tahun 2024 ini. 

GGPI dibentuk atas rasa kepedulian para anak muda Kolaka terhadap isu kerusakan lingkungan di wilayah tempat tinggal mereka. Mereka ingin mengatasi permasalahan sampah yang tidak terdaur ulang dan dibuang sembarangan oleh masyarakat di sana. 

Selain itu, mereka juga berkeinginan membangun green startup dengan menciptakan produk bernilai jual dari sampah organik ataupun non-organik.

Motto GGPI ialah “Indonesia Layak Huni, Indonesia Bebas Sampah dan Polusi”. Mereka berkomitmen untuk memberdayakan anak muda dalam menyongsong negara maju dengan lingkungan yang bersih. 

Untuk mewujudkan hal tersebut GGPI telah memilih puluhan leader untuk mewakili cabang GGPI di daerah lain Indonesia.

  1. Rumah Pohon Indonesia

Komunitas ini fokus pada penanaman pohon sebagai langkah nyata dalam menghadapi deforestasi yang terus meningkat di Indonesia. 

Mereka menggalang partisipasi masyarakat dalam kegiatan penanaman pohon, serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan.

  1. Bali Green Community

 Terletak di Bali, komunitas ini memiliki misi untuk melestarikan keindahan alam Pulau Dewata. Mereka mengadakan berbagai kegiatan seperti pembersihan pantai, penanaman pohon, dan kampanye-kampanye tentang pengelolaan sampah.

  1. Jaringan Pemuda Penjaga Hutan (JPPH)

JPPH adalah komunitas yang bergerak dalam pelestarian hutan dan lingkungan di Indonesia. Mereka terdiri dari para pemuda yang peduli akan pentingnya menjaga keberlangsungan hutan sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan satwa liar. 

Melalui kegiatan patroli, penanaman pohon, dan kampanye penyadartahuan, JPPH berupaya untuk menghentikan pembalakan ilegal dan kerusakan lingkungan di berbagai wilayah hutan di Indonesia.

  1. Ayo Less Waste (ALW)

Sesuai dengan namanya, ALW merupakan komunitas yang memiliki visi untuk membentuk masyarakat yang menjalankan gaya hidup minim sampah dan berkelanjutan (less waste and sustainable lifestyle). 

Untuk mencapai visi tersebut, ALW memiliki misi untuk membangun, menyebarluaskan, dan mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup minim sampah dan berkelanjutan serta menghasilkan agen perubahan untuk melestarikan lingkungan. 

ALW juga memiliki tiga kegiatan utama, yaitu Sedekah Sampah, Edukasi Peduli Lingkungan, dan Kegiatan & Life Style Peduli Lingkungan.  

Program menarik lainnya dari komunitas ini ialah ALW Goes to School, Let’s Talk (live Instagram yang membahas edukasi lingkungan dan cerita inspiratif), Kelas Intensif Less Waste, Workshop Lingkungan, dan MILO (Mangrove I’m In Love). Jika kamu tertarik dengan komunitas ini langsung kepoin aja Instagram-nya di @lesswaste_alw.

  1. Komunitas Peduli Sungai (KPS)

Pada dasarnya komunitas anak muda yang terakhir ini cukup tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Komunitas Peduli Sungai hadir sebagai respons atas masalah pencemaran sungai di Indonesia.

Mereka aktif dalam kegiatan pembersihan sungai, penyuluhan tentang pengelolaan limbah, dan advokasi kebijakan untuk menjaga kebersihan sungai-sungai di berbagai daerah. Nah, sebenarnya komunitas ini cukup tersebar di beberapa daerah, lho. 

Contohnya KPS Surabaya yang telah menjadi komunitas sejak tahun 2018 dan juga memiliki Yayasan bernama “Yayasan Peduli Sungai Sejahtera.

Demikianlah pembahasan mengenai Komunitas Peduli Sampah dan komunitas lain yang peduli terhadapat sampah serta lingkungan. Semoga bermanfat, sekian terima kasih.

Leave a Comment