Komunitas Peduli Sungai – Sungai adalah fitur alam yang tak hanya memberi manfaat ekologis besar, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, dari menyediakan air bersih hingga sebagai habitat bagi berbagai makhluk hidup.
Berbagai sungai terkenal di seluruh dunia menunjukkan betapa beragamnya sungai dan peran penting yang mereka mainkan dalam sejarah dan budaya manusia.
Sungai memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi ekosistem, manusia, dan lingkungan. Berikut beberapa fungsi utama sungai.
- Sumber Air Bersih
Sungai menyediakan sumber air bersih yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air sungai digunakan untuk minum, mandi, mencuci, dan berbagai keperluan rumah tangga lainnya.\
- Irigasi
Di daerah pertanian, sungai digunakan sebagai sumber air irigasi untuk mengairi tanaman. Hal ini memungkinkan pertanian yang lebih produktif dan meningkatkan produksi pangan.
- Transportasi
Sungai telah digunakan sebagai jalur transportasi sejak zaman dahulu. Di Indonesia, beberapa sungai seperti Sungai Musi di Sumatra Selatan dan Sungai Kapuas di Kalimantan Barat digunakan untuk transportasi barang dan manusia.
- Habitat Ekosistem
Sungai adalah rumah bagi berbagai spesies ikan, burung, reptil, dan organisme air lainnya. Mereka menyediakan habitat yang penting bagi keberagaman hayati di Indonesia.
- Sumber ekonomi dan rekreasi
Sungai juga dapat menjadi sumber penghasilan ekonomi dan tempat rekreasi bagi manusia, seperti adanya pasar terapung, restoran terapung, nelayan menangkap ikan, pariwisata menyewa perahu untuk keliling sungai, bahkan olahraga arung jeram.
Meskipun memiliki manfaat dan fungsi yang sangat penting, sungai sering kali menghadapi ancaman, seperti pencemaran air akibat limbah industri dan rumah tangga, penggundulan hutan di sekitar sungai, hingga perubahan iklim yang mengganggu aliran airnya.
Oleh sebab itu, menjaga kebersihan dan kelestarian sungai adalah tanggung jawab bersama, demi keberlangsungan kehidupan di bumi.
- Sumber energi listrik
Banyak manusia memanfaatkan derasan aliran air sungai untuk menggerakkan kincir air dan menyalakan generator, sehingga menghasilkan energi listrik yang dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Energi listrik ini termasuk yang ramah lingkungan dan terbarukan.
- Pencegahan banjir
Sungai berfungsi menampung air hujan dan salju yang mencair. Saat hujan deras, sungai menjadi penampung alami yang mencegah air meluap ke pemukiman atau terjadinya banjir.
Komunitas peduli sungai adalah kelompok masyarakat yang bersatu untuk menjaga, melestarikan, dan memulihkan kesehatan sungai serta ekosistem sekitarnya.
Tujuan utama dari komunitas ini adalah untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya sungai dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keberlanjutan ekosistem air, dan mengatasi masalah pencemaran atau degradasi sungai.
Komunitas-komunitas sungai nantinya merupakan mitra pemerintah dan masyarakat dalam mendukung serta melaksanakan pengelolaan sungai kedepannya.
Berikut beberapa Komunitas Peduli Sungai
- Peduli Sungai Surabaya (PSS)
Sebagai salah satu kota yang memiliki jumlah sungai yang cukup banyak, tentu sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Surabaya untuk kemudian bersama-sama menjaga kebersihan dan fungsi sungai sebagaimana mestinya.
Sayang, kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai belum sepenuhnya dilakukan warga Surabaya. Itu terlihat pada sungai-sungai yang masih penuh sampah dan kotor.
Melihat kondisi sungai Surabaya yang tampak memprihatinkan, Winardi Litanto lantas bergerak membersihkan sampah-sampah di sungai sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi sungai sesuai dengan fungsinya.
Gerakan yang diawali secara mandiri oleh Winardi secara door-to-door untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap sungai di sekitar rumahnya tersebut lantas berkembang menjadi komunitas dan yayasan yang bernama Peduli Sungai Surabaya (PSS).
”Gerakan ini dilakukan Bapak Winardi sejak 2015, tapi akhirnya bisa terbentuk menjadi komunitas dengan gerakan yang lebih luas pada 2018.
Selama perjalanannya, PSS berfokus untuk kemudian bisa memberikan edukasi, sosialisasi seputar persampahan, dan melakukan aktivitas bersih-bersih sungai bersama warga maupun melakukan kolaborasi bersama birokrasi setempat,’’ ungkap Mega Olivia atau yang biasa dipanggil Oliv selaku ketua dari komunitas dan yayasan PSS.
Perjalanan PSS dalam memberikan sosialisasi dan aksi bersih-bersih sungai tidak selalu berjalan mulus dan penuh dinamika serta tantangan yang dihadapi di awal-awal.
”Pada masa-masa awal, Bapak Winardi juga sempat dicurigai warga karena aktivitasnya dianggap terafiliasi dengan partai politik tertentu.
Belum lagi kalau warganya sendiri yang masih ogah-ogahan untuk bergerak memilah sampah atau membersihkan sungai. Itu jadi tantangan tersendiri buat PSS,’’ tutur Oliv.
Meski demikian, buah perjuangan PSS tentu tidak selamanya pahit. Berkat kerja keras yang dilakukan, PSS berhasil mengubah sungai di Kapas Madya lebih minim sampah.
Selain itu, PSS bekerja sama dengan sekolah-sekolah seperti Vita School, Elyon Christian School, dan SMP Vincentius untuk mengajarkan cara-cara memilah sampah kepada generasi muda yang termasuk dalam program Bijak Nyampah.
Selain itu, terdapat program Donasi Sampah yang memberikan fasilitas kepada orang-orang yang sekiranya ingin menyalurkan sampah sampah di rumahnya untuk kemudian akan diberikan WORLD CLEAN UP DAY: Tim PSS mengikuti acara bersih bersih di pesisir Pantai Kenjeran. secara gratis kepada pemulung atau pengepul perintis.
Kerennya lagi, PSS saat ini mengembangkan sebuah aplikasi yang bernama Ulung, di mana melalui aplikasi tersebut, pengguna bisa menemukan pemulung terdekat untuk kemudian akan disalurkan sampah yang telah dikumpulkan di rumah.
Meski pandemi, PSS juga tetap produktif melakukan aktivitas edukasi melalui webinar atau talk show secara online dan melakukan kegiatan bersih bersih secara berkala bersama dua atau tiga relawan.
Ke depannya, PSS berharap bisa memfinalisasi aplikasi Ulung agar bisa segera digunakan masyarakat Surabaya, mulai fokus pada sampah tekstil yang biasa dibuang ke sungai hingga menjalankan program baru seperti Tukar Baju yang merupakan wadah donasi baju layak pakai untuk kemudian dijual kembali di bazar PSS yang bisa dibeli dengan menukarkan sampah yang dibawa pembeli.
Niat baik tentu akan memberikan manfaat yang baik juga bagi orang sekitarnya. Hal itulah yang berhasil PSS tunjukkan kepada warga Surabaya. Silakan kepoin komunitas ini melalui link instagramnya berikut:
- Komunitas Peduli Sungai (KPS)
Komunitas Peduli Sungai (KPS) yang tergabung dalam KPS Nusantara memberikan apresiasi kepada KPS Tukad Bindu Kota Denpasar.
Hal tersebut atas keberhasilan KPS Tukad Bindu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mewujudkan sungai bersih. Demikian terungkap saat Malam Silaturhmi KPS Nusantara di Kawasan Tukad Bindu Denpasar.
Perwakilan KPS Sungai Citarum, Kang Deris memberikan apresiasi atas usaha Tim KPS Tukad Bindu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga secara berkelanjutan dapat mewujudkan sungai bersih di Kota Denpasar.
Pihaknya berharap Tukad Bindu ini dapat menjadi yang terbaik serta menjadi penutan bagi KPS Nusantara.
“Semoga KPS Tukad Bindu dapat menjadi panutan bagi KPS Nusantara dalam memberikan edukasi bagi masyarakat dalam mewujudkan sungai bersih,” ujarnya
Hal senada disampaikan Perwakilan KPS Mat Peci Jakarta, Usmas Firdaus yang juga mengapresiasi keindahan Tukad Bindu Kesiman, Kota Denpasar. Tentunya ini merupakan terbosan yag baik dalam memberikan edukasi dan menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
“Ini merupakan aksi nyata yang baik, dan menjadi inspirasi bagi KPS se-Nusantara dalam menjadikan sungai sebagai kawasan wisata dan bersih dari sampah,” ujarnya
Sementara, Pembina KPS Tukad Bindu, I Gusti Agung Ari Rai Temaja mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan kepada Tukad Bindu.
Tentunya hal ini tidak instan, melainkan terus digelorakan sehingga kesadaran masyarakat mulai tergugah.
Dikatakannya, sungai bersih selama ini identik dengan kegiatan membersihkan aliran sepanjang sungai. Oleh karenanya, menjaga sungai tidak terbatas pada upaya mengubah mindset dan mental masyarakat saja.
Hal ini juga tak lepas dari dukungan Pemerintah Kota Denpasar sehingga pengelolaan Tukad Bindu dapat berjalan dengan baik.
“Karena selain faktor alam, manusianya sendiri juga harus mendukung upaya pelestarian kearifan lokal masyarakat yang memandang sungai bagian utama dari kehidupan masyarakat, salah satunnya yakni melalui gotong royog,” katanya.
Itulah pembahasan mengenai komunitas peduli sungai. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, sekian terima kasih.