Grup Telegram Berita Terkini Depok – Kota Depok adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Depok merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur dan berada di 30,6 km arah selatan dari DKI Jakarta.
Kota Depok dibentuk dari wilayah Kota Administratif Depok dengan penambahan wilayah dari Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sawangan, serta sebagian desa dari Kecamatan Bojonggede yang digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas.
Tanggal peresmian Kota Depok ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Depok. Jumlah penduduk kota Depok berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 1.927.867 jiwa.
Berikut ini beberapa berita terkini yang ada di Depok
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Harjamukti menggelar acara halal bihalal penuh kehangatan dan makna kebersamaan pada Minggu (13/4/2025).
Bertempat di kediaman Ketua MUI Harjamukti, H. Kabul Budiono, kegiatan ini berhasil mempertemukan berbagai tokoh agama dan organisasi keislaman dalam satu ruang silaturahmi.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota MUI Harjamukti serta perwakilan dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Harjamukti, tokoh agama lokal, hingga ketua-ketua DKM se-Harjamukti.
Momentum ini tidak hanya mempererat hubungan antar-lembaga, tapi juga memperkuat semangat kolaborasi antarumat Islam dalam menjaga kerukunan dan stabilitas sosial.
Ketua MUI Harjamukti, H. Kabul Budiono, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini di kediamannya.
“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi, sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujarnya dengan penuh kehangatan. Namun, yang membuat acara ini terasa lebih istimewa adalah kehadiran tamu kehormatan, yaitu Dr. H. Ismail Cawidu, seorang dosen dan Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia.
Ia hadir tidak dalam kapasitas formal, melainkan sebagai sahabat umat yang ingin berbagi ilmu dalam suasana santai dan bersahabat.
Dalam sambutannya, Ismail Cawidu menolak disebut sedang berdakwah. “Ini bukan ceramah ya, Pak. Saya cuma sharing sedikit. Toh, di depan saya ini semua ustaz dan kiai yang ilmunya luar biasa,” ucapnya merendah, sambil menebar senyum.
Namun, dalam kesederhanaannya, ia menyampaikan pesan dakwah yang menggugah: bahwa penyampaian agama harus dilakukan dengan cara yang menenangkan, bukan menakut-nakuti.
Ia mengingatkan bahwa Islam adalah agama rahmat, dan pendosa sekalipun memiliki harapan besar untuk diampuni selama mau bertaubat dan memperbaiki diri.
“Kalau dakwah itu menakut-nakuti terus, orang malah kabur. Padahal, yang kita butuhkan itu adalah pendekatan yang lebih mengajak, bukan menghakimi,” tegasnya.
Pesan itu langsung mendapat apresiasi dari para tokoh agama yang hadir. Sebab, dakwah persuasif dianggap menjadi kunci dalam menjaga keharmonisan masyarakat yang beragam seperti di Harjamukti.
Tak hanya itu, pada akhir acara, MUI, DMI, dan PRNU Harjamukti sepakat untuk segera mengadakan pertemuan lanjutan guna menyusun agenda keagamaan bersama. Ini menunjukkan bahwa halal bihalal bukan hanya seremoni tahunan, tapi juga wadah konsolidasi strategis umat.
Dengan semangat kolaborasi yang semakin kuat, Harjamukti menegaskan diri sebagai contoh daerah yang mengedepankan moderat, dialogis, dan penuh kasih dalam kehidupan beragama.
Kehadiran tokoh nasional seperti Ismail Cawidu pun menjadi semangat baru bagi para penggerak keagamaan lokal.
2.Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mempercepat penanganan masalah sampah dengan menggandeng pihak ketiga, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini disampaikannya usai meninjau Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Selasa (15/04/25).
Dalam kunjungannya, Yeti mengapresiasi keberlanjutan program pengolahan sampah berbasis maggot (larva lalat Black Soldier Fly) yang kini telah berkembang di tiga sentra utama di Kota Depok.
Ia menyebut, program ini berawal dari ide yang sempat disampaikannya dua tahun lalu dalam rapat pembahasan pandangan umum DPRD.
“Alhamdulillah, luar biasa. Dulu saya pernah menyampaikan pentingnya program maggot ini. Dan sekarang, Pemkot Depok melalui Pak Wali Kota Supian Suri sudah menindaklanjuti secara konkret,” ujar Yeti.
Menurutnya, program pengolahan sampah berbasis maggot memiliki potensi besar, tidak hanya dalam mengurai sampah organik, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi warga.
Ia mengungkapkan bahwa DPRD tengah membahasa Rencangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Sampah yang akan memperkuat legalitas dan regulasi program-program seperti ini.
Terkait penutupan TPA Cipayung yang masih menerapkan sistem open dumping, Yeti menilai kondisi tersebut sudah tidak layak dan harus segera ditangani dengan pendekatan teknologi.
“Open dumping tidak bisa dipertahankan. Produksi sampah terus masuk tanpa solusi akan menimbulkan bahaya lingkungan yang lebih besar,” ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi, DPRD dan Pemkot membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk investor luar negeri.
Saat ini, menurut Yeti, dua negara yakni China dan Korea telah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi dalam sistem pengolahan sampah di Kota Depok.
“China, terutama, sudah menyatakan keseriusan mereka. Mereka punya teknologi canggih dan sudah membuktikan keberhasilan pengolahan sampah di Shenzhen. Bagi mereka, ada potensi besar dari jumlah sampah Depok yang mencapai 1.500 ton per hari untuk diubah menjadi energi listrik,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa skema kerja sama tersebut bersifat investasi, tanpa membebani APBD Kota Depok.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hanya perlu menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan fasilitas pengolahan sampah.
“Saat ini belum sampai ke pembahasan teknis, tapi Pak Wali sudah meminta waktu untuk pemaparan dari pihak ketiga. Kami berharap, tahun 2025 sudah mulai ada implementasi nyata,” tambahnya.
Yeti juga menekankan pentingnya kesadaran warga untuk memilah sampah dari rumah.
“Masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Edukasi dan sanksi juga akan kami masukkan dalam Raperda sebagai bagian dari upaya penegakan disiplin,” pungkasnya.
3.Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok mencatat, capaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kota Depok tahun 2025, pada triwulan I terealisasi sebesar 139 persen. Nilainya mencapai Rp 47.536.253.076 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 34.000.000.000.
“Alhamdulillah, capaian target kami di triwulan I ini telah melampaui. Selisih lebihnya mencapai Rp 13.536.253.076 atau sebesar 39 persen,” ujar Kepala Bidang Pendapatan Daerah II BKD Kota Depok, Muhammad Reza, di Balai Kota Depok, Selasa (15/04/25).
Dikatakannya, untuk target sampai dengan akhir tahun ini sebesar Rp 380.339.000.000 miliar, sebelum anggaran perubahan. Pihaknya optimistis, target tersebut bisa dicapai.
“Ya mudah-mudahan bisa dicapai, kami optimistis. Karena tren pembayaran akan meningkat jelang batas akhir pembayaran PBB yaitu 31 Agustus nanti,” terangnya.
Reza mengatakan, untuk mempermudah masyarakat melakukan pembayaran PBB-P2, BKD telah melakukan kerja sama dengan e-commerce maupun bank-bank yang ditunjuk. Antara lain Bank BJB, loket PBB di kantor kecamatan, Bank BTN, Kantor Pos, Indomart, Alfamart, BNI, Cimb Niaga, OCBC NISP, traveloka, tokopedia dan lain-lain.
“Kemudahan bisa dirasakan masyarakat karena bisa melakukan pembayaran kapanpun dan dimanapun, pengguna akan mendapatkan konfirmasi secara langsung yang akan dikirimkan ke email, hingga kesempatan mendapatkan promosi potongan harga menarik. Jadi, tidak ada alasan tidak membayar PBB-P2,” tutupnya.
4. Polisi menyelidiki dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi di sekolah dasar (SD) swasta di Cimanggis, Depok, oleh oknum guru yang viral di media sosial (medsos). Polisi bakal memeriksa oknum guru.
“(Oknum guru bakal diperiksa) setelah kami dapat informasi, untuk kami simpulkan atau kami konstruksikan peristiwa seperti apa, begitu. Nanti informasi yang kami dapat, untuk kami klarifikasi juga kepada yang bersangkutan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso.
Bambang mengatakan, per Selasa (15/4), pihak kepolisian masih mengambil keterangan saksi-saksi terkait dugaan kasus tersebut.
“Jadi sampai Selasa, 15 April 2025, terkait pelecehan seksual di SD, yang telah kami lakukan adalah mengambil keterangan dengan berita acara interogasi terhadap seorang saksi yang mengetahui dan melihat langsung,” jelasnya.
“Kemudian kami juga melakukan interogasi yang dituangkan berita acara interogasi terhadap ketua komite orang tua siswa,” tambahnya.
“Kemudian sampai saat ini pemeriksaan kami dalam tahapan penyelidikan belum ada upaya paksa yang kami lakukan,” tutupnya.
Sebelumnya, dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi di SD swasta di daerah Cimanggis, Depok, viral di medsos. Pelecehan seksual tersebut diduga dilakukan oknum guru. Pihak sekolah pun buka suara.
Narasi yang beredar di medsos, pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh oknum guru dengan cara meraba anggota tubuh para siswi. Orang tua korban, pihak sekolah, dan oknum guru sempat menggelar mediasi terkait kasus tersebut. Namun oknum guru tak menganggap perbuatannya sebagai pelecehan seksual.
Seorang mantan guru SD berinisial MWR mengungkapkan dugaan pelecehan itu terjadi pada Agustus 2024. Dia mengatakan ada 14 siswi kelas VI yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh oknum guru.
“Pada saat itu ada 14 korban sesungguhnya dari kelas 6, tapi yang berani mengaku hanya 11. Nah, dari 11 anak ini merasa bahwa si guru ini meraba,” kata MWR kepada wartawan, Kamis (10/4).
MWR mengatakan 11 siswi tersebut kemudian melaporkan perlakuan oknum guru kepada orang tua. Orang tua pun melaporkan hal tersebut ke sekolah.
“Nah, oleh sekolah akhirnya dia dapat pertemuan antara sekolah, yayasan, orang tua, dan komite untuk menyelesaikan kasus ini,” jelasnya.
MWR menyayangkan pihak sekolah tak mengeluarkan surat peringatan (SP) kepada oknum guru di saat kasus dugaan pelecehan seksual ini mencuat kembali.
MWR mengatakan akan melaporkan dugaan peristiwa pelecehan seksual tersebut ke pihak kepolisian. Dia mengklaim dirinya adalah saksi yang melihat langsung peristiwa pelecehan seksual tersebut.
Pihak Sekolah Buka Suara
Sementara itu, Margareth selaku perwakilan pihak yayasan sekolah membantah adanya dugaan pelecehan seksual oleh guru inisial S tersebut.
“Terutama kami membicarakan untuk yang 14 siswa tadi itu hoaks banget,” kata Margareth ditemui secara terpisah.
Menurut Margareth, persoalan tersebut adalah masalah lama yang sudah selesai. Ia juga menyebutkan bahwa pihak sekolah sudah mengambil tindakan terkait kejadian lalu itu.
“Ini masalah lama yang sudah selesai, tapi diangkat di tahun ini, diangkat lagi gitu. Sudah selesai, sudah ada tindakan,” ujar Margareth.
Sementara itu, Margareth tidak menjelaskan seperti apa ‘kasus lama’ yang sudah dianggap selesai itu. Karena, menurutnya, ada beberapa kasus lain yang terjadi.”Ya banyak sih kasus-kasus, karena untuk yang naik media nggak cuma ini, ya,” katanya.
Grup Telegram Berita Terkini Depok
Demikianlah detail informasi mengenai grup telegram berita terkini Depok. Semoga berguna untuk kita semua, sekian terima kasih.