Komunitas Petani Muda Klaten – Berawal dari grup melalui platform media sosial berkumpullah 5 orang penggagas Komunitas Petani Muda Klaten. Salah satu alasan dibentuknya komunitas petani muda klaten ini dikarenakan semakin sedikitnya minat anak muda yang berprofesi sebagai petani dan banyaknya lahan kosong tidak digarap.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang. Adapun dari jumlah tersebut, petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya 8% atau setara dengan 2,7 juta orang.
Melihat fakta tersebut maka dibentuklah sebuah komunitas petani muda Klaten dengan harapan anak-anak muda mau dan menjadikan pertanian sebagai bisnis mereka.
- Mengusung Semangat
- Petani Keren
- Petani Sukses
- Petani Kaya
Semoga anak-anak muda khususnya di Kota Klaten mau menjadi petani dan lahan2 kosong bisa digarap dan menghasilkan serta ikut membantu program ketahanan pangan pemerintah.
Ketua Komunitas Petani Muda Klaten, Sdr. Muh Ichsan, menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Pekerja Penyuluh Lapangan (PPL) se-Kabupaten Klaten yang diadakan di Aula Mandiri Pangan, Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten.
Rapat koordinasi ini mengangkat tema terkait produksi dan potensi pupuk organik dalam rangka mendorong penggunaannya oleh para petani di Klaten.
Dalam paparannya, Muh Ichsan menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen.
Pupuk organik, yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kompos dan pupuk kandang, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan pupuk kimia.
Muh Ichsan juga membagikan pengalamannya dalam menggunakan pupuk organik di lahan pertaniannya sendiri. Dia menjelaskan bahwa dengan menggunakan pupuk organik, dia berhasil meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi.
Para PPL yang hadir dalam rapat koordinasi ini menyambut baik informasi yang disampaikan oleh Muh Ichsan. Mereka antusias untuk mempelajari lebih lanjut tentang produksi dan penggunaan pupuk organik.
Diharapkan dengan adanya rapat koordinasi ini, penggunaan pupuk organik di Kabupaten Klaten dapat meningkat. Hal ini akan membantu para petani untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga kesuburan tanah.
Beberapa poin penting dari paparan:
- Pupuk organik lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan pupuk kimia.
- Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi.
- Ada banyak jenis pupuk organik yang dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapat.
- Penting untuk memberikan edukasi kepada para petani tentang manfaat dan cara penggunaan pupuk organik.
Komunitas Petani Muda Klaten, diwakili oleh Muhammad Isa, dengan antusias mengikuti Rapat Koordinasi Penguatan Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa/Kelurahan (PIKD) dan Pemilihan Insan Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Klaten pada Kamis, 27 Juni 2024.
Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Kominfo Lantai 2 dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, perwakilan OPD, perbankan, dan lembaga keuangan mikro.
Tujuan utama dari rapat ini adalah untuk memperkuat peran PIKD dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, serta untuk memilih Perintis Keuangan yang akan menjadi motor penggerak edukasi dan literasi keuangan di desa/kelurahan.
Muhammad Isa, mewakili Komunitas Petani Muda Klaten, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti rapat koordinasi ini. “Kami sangat antusias untuk terlibat dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan petani muda,” ujar Isa.
Dia menambahkan bahwa Komunitas Petani Muda Klaten berkomitmen untuk aktif dalam berbagai program edukasi dan literasi keuangan yang diprakarsai oleh pemerintah.
“Kami yakin bahwa dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan, petani muda dapat lebih mudah mengakses modal dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik,” kata Isa.
Dalam rapat koordinasi ini, para peserta mendapatkan informasi tentang agenda program Perintis Keuangan. Pemilihan Perintis Keuangan juga menjadi salah satu agenda penting dalam rapat koordinasi ini.
Perintis Keuangan akan berperan sebagai agen edukasi dan literasi keuangan di desa/kelurahan mereka. Mereka akan bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat, serta membantu masyarakat dalam mengakses produk dan layanan keuangan.
Komunitas Petani Muda Klaten berharap dengan terpilihnya Perintis Keuangan di desa/kelurahan mereka, akses terhadap informasi dan layanan keuangan akan semakin mudah bagi para petani muda.
Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi para petani muda di Klaten.
Tujuh petani muda dari komunitas Petani Muda Klaten berkesempatan menghadiri Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi yang diadakan di Aula Agro Techno Klaten pada hari
Kamis, 20 Juni 2024. Forum ini mengangkat tema “Pendayagunaan Infrastruktur Riset dan Inovasi untuk Optimalisasi Sumber Daya Pertanian di Provinsi Jawa Tengah”.
Forum ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Propinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Klaten dan Provinsi Jawa Tengah, akademisi, dan pelaku usaha pertanian.
Forum ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara para pemangku kepentingan dalam memanfaatkan infrastruktur riset dan inovasi untuk memajukan sektor pertanian di Jawa Tengah.
“Petani muda merupakan salah satu aset penting dalam pembangunan pertanian. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan akses yang mudah ke informasi dan teknologi terbaru,” ujarnya
Pada kesempatan tersebut, ketujuh petani muda Klaten mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan ide mereka tentang bagaimana infrastruktur riset dan inovasi dapat membantu mereka dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Salah satu petani muda, Iman Santoso, mengatakan bahwa forum ini sangat bermanfaat baginya. “Saya mendapatkan banyak informasi tentang teknologi baru yang dapat membantu saya dalam meningkatkan hasil panen,” kata Iman.
Iman juga berharap agar forum ini dapat diadakan secara rutin sehingga petani muda dapat terus mendapatkan informasi dan teknologi terbaru.
Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian di Jawa Tengah. Dengan memanfaatkan infrastruktur riset dan inovasi secara optimal, diharapkan sektor pertanian di Jawa Tengah dapat menjadi lebih maju dan berkelanjutan.
Komunitas Petani Muda Klaten (KPMK) kembali memperkuat sinergi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua kalinya terkait program Reforma Agraria (ARA) yang digelar pada hari Rabu, 4 September 2024 di kantor BPN Klaten.
Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat proses reforma agraria di Kabupaten Klaten, khususnya dalam memberikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah bagi petani, terutama petani muda.
Melalui program ARA, diharapkan dapat meningkatkan akses petani terhadap sumber daya agraria, meningkatkan produktivitas pertanian, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Dalam sambutannya, Pembina KPMK menyampaikan apresiasi atas dukungan BPN dalam program ARA. “Kerja sama ini sangat penting bagi kami sebagai petani muda. Dengan adanya kepastian hukum atas tanah, kami dapat lebih berinvestasi dan mengembangkan usaha pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Kantor ATR / BPN menyatakan bahwa program ARA merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di bidang agraria.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program ini agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat petani,” tegasnya.
Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan program ARA dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. KPMK dan BPN Klaten akan terus bersinergi dalam upaya mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten kembali menggelar kegiatan reforma agraria dengan fokus pada peningkatan produktivitas pertanian. Kali ini, kegiatan bertempat di Balai Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, dengan tema penanganan hama secara alami.
Sebagai narasumber utama, Kang Lilik, seorang petani muda yang aktif dalam komunitas petani muda Klaten, berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam membuat pestisida nabati. Dalam kegiatan tersebut, Kang Lilik secara langsung mempraktikkan cara pembuatan pestisida dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar kita.
“Pestisida nabati ini sangat efektif dalam mengendalikan hama tanaman tanpa merusak lingkungan,” ujar Kang Lilik. “Selain itu, pembuatannya juga sangat mudah dan murah, sehingga dapat dijangkau oleh semua petani.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para petani yang hadir. Mereka antusias mengikuti praktik pembuatan pestisida nabati dan berharap dapat menerapkannya di lahan pertanian masing-masing.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami semakin termotivasi untuk beralih ke pertanian organik,” ungkap salah seorang petani peserta. “Kami yakin pertanian organik akan memberikan hasil yang lebih baik dan ramah lingkungan.”
Perwakilan BPN Klaten, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan reforma agraria tidak hanya sebatas pembagian sertifikat tanah, tetapi juga mencakup upaya peningkatan kualitas hidup petani melalui berbagai program pemberdayaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para petani di Kabupaten Klaten,” “Dengan menerapkan pertanian berkelanjutan, kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani.”
Demikianlah detail informasi mengenai Komunitas Petani Muda Klaten. Semoga bermanfaat untuk kita semua, sekian terima kasih.